Senin 01 Feb 2021 19:51 WIB

Reisa Sebut 500 Ribu Nakes Sudah Divaksin

Reisa mengutip data kemenkes sebut lebih dari 500 ribu nakes divaksinasi Covid-19.

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro.
Foto: @BNPB_Indonesia
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 500 ribu lebih tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia sudah menerima vaksin Covid-19. Hal ini diungkapkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 mengutip Data Kementerian Kesehatan per Senin (1/2).

"Sudah lebih dari 500 ribu nakes divaksinasi Covid-19. Antusiasme mereka terlihat jelas di berbagai provinsi, kabupaten dan kota,” kata Reisa dalam telekonferensi pers dari Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (1/2).

Tenaga kesehatan merupakan sasaran prioritas penerima vaksin Covid-19. Reisa menyebutkan jumlah penerima vaksin terus meningkat secara drastis setiap harinya. Jawa Tengah merupakan provinsi paling progresif berdasarkan realisasi vaksinasi.

“Kemudian disusul oleh beberapa kabupaten/kota di Kalimantan, dan ini dapat jadi penyemangat bagi semua nakesuntuk melaksanakan vaksinasi,” ujar Reisa.

Reisa menyebutkan vaksinasi terhadap nakes merupakan insentif bagi setiap daerah karena menjadi upaya melindungi sumber daya manusia berkualitas yang berperan dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga : Wapres Minta Masyarakat Patuhi PPKM dan Vaksinasi

"Meski Mendagri sudah menyebutkan usulan insentif bagi daerah ini ditambah dengan adanya inisiatif reward, penghargaan berupa SKP, namun insentif terbesar bagi daerah ini adalah melindungi tenaga kerja nakes yang mereka miliki. Mereka melindungi SDM berkualitas mereka yang selama ini menjaga bahkan menaikkan indeks pembangunan di kabupaten/kota," katanya.

Reisa mengingatkan vaksinasi Covid-19 dibagi menjadi dua tahapan. Para nakes wajib mengikuti dua tahapan penyuntikan vaksin untuk mendapatkan kekebalan terhadap virus.

"Bagi mereka yang baru menerima dosis pertama, kita harus memastikan imunitas diri kita baru muncul setelah peningkatan melalui dosis kedua. Karena itu kita wajib melakukan penyuntikan dosis kedua untuk menghasilkan kekebalan maksimal tubuh kita untuk melawan Covid-19," kata dia.

Penyuntikan vaksin tahap kedua dilakukan setelah dua pekan dari penyuntikan pertama. Jeda waktu antara penyuntikan diperlukan sebagai masa adaptasi tubuh terhadap virus tidak aktif yang disuntikkan pada tahap pertama.

“Jadi tubuh kita dikenalkan dulu dengan inactivated virus yang dimasukkan ke tubuh kita. Lalu dia akan bekerja sama membangun sistem antibodi," ujarnya.

Penyuntikan vaksin kedua merupakan upaya untuk meningkatkan kekuatan vaksin tersebut sehingga mengoptimalkan antibodi yang terbentuk dalam tubuh penerima vaksin. (Baca: Bedanya Vaksinasi Covid Pertama dan Kedua)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement