Jumat 05 Feb 2021 07:16 WIB

Dinkes Bandung Pastikan tak Ada Keluhan Pascavaksinasi

Sebanyak 21 ribu lebih nakes dan tenaga penunjang telah divaksin.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Vaksinator bersiap untuk melakukan vaksinasi saat vaksinasi Covid-19 massal di Poltekkes Kemenkes Bandung, Jalan Pajajaran, Kota Bandung.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Vaksinator bersiap untuk melakukan vaksinasi saat vaksinasi Covid-19 massal di Poltekkes Kemenkes Bandung, Jalan Pajajaran, Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menyebutkan bahwa pihaknya belum menerima laporan tentang adanya keluhan berat dari tenaga kesehatan (nakes) atau tenaga penunjang lain yang sudah divaksinasi Covid-19. Sejauh ini gejala yang dirasakan bersifat ringan. "Sebagian besar keluhan tidak ada, yang ada ringan nyeri, pegal di lokasi atau pusing," ujar Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara saat dihubungi, Jumat (5/2).

Menurutnya, itu muncul pasca suntik vaksinasi Covid-19 dan observasi yang dilakukan selama 30 menit. Setelah itu, seluruh penerima suntik vaksin diperbolehkan untuk pulang.

Selain itu, sebanyak 21 ribu lebih tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga penunjang lainnya di fasilitas kesehatan telah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Diharapkan sebelum April, target seluruh nakes dan penunjang lainnya selesai divaksinasi Covid-19. "Sebanyak 21.354 (telah divaksinasi Covid-19)," ujarnya. Ia melanjutkan, jumlah tersebut hampir 89.47 persen dari total target 23.800 yang telah mendaftarkan di sistem.

Ahyani mengatakan, tidak lama lagi vaksinasi nakes dan tenaga penunjang lainnya dapat segera selesai. Ia menuturkan, vaksinasi hanya tinggal kepada nakes dan tenaga penunjang lainnya yang sebelumnya tidak lolos screening. "Bismillah, selesai. Yang belum kebanyakan kerena ditunda tidak lolos skrining," ungkapnya.

Usai vaksinasi Covid-19 kepada nakes dan tenaga penunjang lainnya dilanjutkan kepada pedagang pasar. Namun, ia menuturkan belum memperoleh arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait pelaksanaan kegiatan tersebut. "Belum ada arahan juga secara teknis," ungkapnya.

Baca juga : Peneliti: Tidak Pernah Ada Orang Meninggal karena Divaksin

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement