Jumat 05 Feb 2021 19:42 WIB

Walkot Minta Banjir di Kediri Segera Ditangani

Salah satu penyebab banjir karena keterbatasan jumlah outlet di timur Sungai Brantas.

Seorang ayah bersama anaknya menerobos baniir yang merendam kawasan Desa Kwadungan di Kediri, Jawa Timur, Kamis (7/1/2021). Ratusan rumah di wilayah itu terendam banjir usai hujan deras dan meluapnya sungai yang membawa air dari daerah yang lebih tinggi.
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Seorang ayah bersama anaknya menerobos baniir yang merendam kawasan Desa Kwadungan di Kediri, Jawa Timur, Kamis (7/1/2021). Ratusan rumah di wilayah itu terendam banjir usai hujan deras dan meluapnya sungai yang membawa air dari daerah yang lebih tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta dinas terkait menangani genangan air yang sering terjadi terutama saat hujan deras dengan melakukan pembersihan saluran air sehingga genangan bisa secepatnya tertangani.

"Saya meninjau titik genangan di Kota Kediri. Memang intensitas hujan cukup tinggi akhir-akhir ini. Untuk itu, saya menginstruksikan Dinas PUPR segera berupaya mengatasi masalah tersebut," kata Abdullah.

Pihaknya juga melakukan evaluasi dengan instansi terkait masalah genangan air yang terjadi di kota ini. Sementara itu, dari analisa teknis yang dilakukan Dinas PUPR Kota Kediri terdapat beberapa hal yang menyebabkan terjadinya genangan air di beberapa titik di Kota Kediri.

Salah satunya keterbatasan jumlah outlet di timur Sungai Brantas yang berjumlah sembilan outlet. Di bagian timur Sungai Brantas ada lima outlet saluran drainase yaitu saluran Sanglima, Ringinanom, Mayjen Sungkono (depan GNI), Mayjen Sungkono (depan kantor pos) dan Mayor Bismo. Serta empat outlet saluran sungai yaitu Kali Glodok, Kali Tawang, Kali Parung dan Kali Kresek Kota Kediri.

"Sehingga dengan jumlah outlet yang terbatas, air hujan harus mengalami antrean di outlet tersebut dengan rentang waktu antrian 30 menit hingga satu jam. Sedangkan untuk genangan yang ada di barat sungai, disebabkan oleh kurang lancarnya aliran air di outlet Jalan Inspeksi Brantas," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Kota Kediri Lia Parmanti.

Dinas PUPR Kota Kediri juga berupaya melakukan beberapa teknis untuk solusi masalah tersebut. Program itu jangka pandek, menengah hingga panjang. Untuk jangka pendek, Dinas PUPR Kota Kediri sudah melakukan pembersihan outlet saluran Jalan Brawijaya, Jalan Diponegoro, Jalan Joyoboyo, Jalan Kilisuci, Jalan Samratulangi, Jalan Patimura, Sungai Kampungdalem, Sungai Parung, saluran Jalan Inspeksi Brantas, saluran Taman Sekartaji, saluran Jalan Veteran, saluran Mojoroto Gang 1 dengan tenaga manusia.

"Besok (Jumat, 5/2) akan dilakukan pembersihan dengan ekskavator. Untuk upaya jangka pendek lain dilakukan normalisasi dan menambah inlet (lubang masuk) di titik-titik genangan yaitu Jalan Patimura, Jalan Joyoboyo, dan Jalan Brawijaya," kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota Kediri Endang Kartika Sari.

Tidak hanya upaya jangka pendek, upaya jangka panjang juga sudah direncanakan. "Kami akan menambah outlet saluran menuju Brantas, rehabilitasi saluran sesuai debit air yang ada saat ini serta menambah crossing saluran di bawah rel kereta api," kata Endang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement