Selasa 09 Feb 2021 14:04 WIB

Terdampak Banjir, PLN Berupaya Pulihkan Listrik di Jabar

Hingga pukul 09.00 WIB, 332 unit gardu listrik disebut belum bisa dioperasikan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
Penyerahan bantuan Bina Lingkungan Elektrifikasi Sambungan Listrik Gratis PLN Peduli saat peringatan Hari Listrik Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (2/11/2020).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Penyerahan bantuan Bina Lingkungan Elektrifikasi Sambungan Listrik Gratis PLN Peduli saat peringatan Hari Listrik Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (2/11/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Kondisi cuaca ekstrem yang memicu terjadinya banjir berdampak terhadap operasional ratusan gardu listrik di wilayah PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (UID Jabar). Sejak Ahad (7/2), PLN masih berupaya memulihkan sistem kelistrikan secara bertahap.

Menurut General Manager PLN UID Jabar Agung Nugraha, hingga pukul 09.00 WIB, sejumlah gardu listrik di enam daerah masih terdampak banjir. Mencakup gardu di wilayah Kabupaten Karawang, Indramayu, Purwakarta, Bekasi, Sumedang, dan Cikarang.

PLN mengerahkan ribuan personel untuk melakukan penanganan. “Petugas operasional yang diturunkan kurang lebih 1.600 orang untuk memulihkan kelistrikan akibat banjir di wilayah Jawa Barat,” kata dia, Selasa (9/2).

Agung mengatakan, setidaknya ada 432 gardu yang terdampak banjir. Hingga pukul 09.00 WIB, dilaporkan 332 unit gardu masih belum dioperasikan. Mencakup sejumlah gardu di wilayah Indramayu (61 gardu dan 12.143 pelanggan), di Bekasi (8 gardu dan 1.882 pelanggan), dan Sumedang (1 gardu dan 431 pelanggan).

Kemudian di wilayah Purwakarta (165 gardu dan 36.124 pelanggan), Karawang (61 gardu dan 12.143 pelanggan), serta sejumlah gardu di wilayah Cikarang (8 gardu dan 1.822 pelanggan). “Lokasi tersebut belum dapat dilakukan pemulihan disebabkan air yang masih menggenang, sehingga keselamatan masyarakat harus diutamakan,” ujarnya.

Terganggunya operasional gardu ini dilaporkan menghambat pasokan listrik untuk sekitar 81.647 pelanggan. Hingga pukul 09.00 WIB, sebanyak 13.180 pelanggaran disebut sudah bisa kembali menerima pasokan listrik. “Sisanya menunggu lokasi surut dan benar-benar aman untuk dialiri listrik kembali,” kata Agung.

Untuk mengetahui kondisi listrik di wilayah terdampak ini, Agung mengatakan, masyarakat bisa menghubungi contact center PLN 123 atau memantau media sosial PLN wilayah Jabar.

Ia pun mengimbau masyarakat waspada akan bahaya listrik saat musim hujan, apalagi ketika terjadi banjir. Sebagai upaya antisipasi, kata dia, warga bisa mematikan instalasi listrik di rumah atau mencabut semua peralatan elektronik dari setop kontak. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement