Selasa 16 Feb 2021 23:08 WIB

Intip Cara Bagi Waktu Ala Atalia Kamil

Atalia Kamil mengatakan prioritas yang utama adalah tugasnya sebagai ibu dan istri.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil
Foto: Edi Yusuf/Republika
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil, menentukan skala prioritas dalam membagi waktu untuk beraktivitas di sela kesibukannya mengurus keluarga. Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan suaminya selalu mengingatkan sesibuk apa pun dia, prioritas yang paling utama adalah tugasnya sebagai ibu dan istri.

"Yang lain menyesuaikan, sejauh ini semua bisa berjalan dengan lancar," kata Atalia dalam diskusi daring, Selasa (16/2).

Baca Juga

Keluarga Atalia dan Ridwan Kamil semakin ramai dengan kehadiran anggota keluarga baru. Anggota baru itu adalah seorang bayi lelaki bernama Arka yang diadopsi pada pertengahan 2020.

Atalia yang kini jadi ibu dari tiga orang anak mengatakan si bungsu sejauh ini termasuk anak yang mudah dekat dengan orang-orang sehingga pengasuhan lebih mudah di tengah pandemi.

Dia membebaskan putranya untuk bermain dan mengeksplorasi berbagai hal di tempat yang aman. Di sisi lain tetap mengajarkan aturan seperti duduk di kursi khusus saat di mobil dan duduk saat sedang makan.

Mengasuh anak di tengah pandemi adalah hal yang menantang karena buah hati ikut terkungkung di dalam rumah demi memutus rantai penyebaran virus corona. Wajar bila anak merasa bosan, tapi pengasuh bisa menyiasatinya dengan berbagai strategi, kata Atalia.

Pertama, mendekatkan anak dengan dunia literasi sejak kecil lewat mendongeng dan bermain kata-kata. Pengasuh juga bisa menyediakan pojok baca dan bahan bacaan berkualitas agar anak bisa menyerap ilmu lewat bacaan. Dia juga mengatakan anak sebaiknya dibiasakan menjelajahi hal baru yang bisa meningkatkan kreativitas mereka.

"Ada kata kunci, bahwa anak yang kreatif tidak akan pernah bosan. Kita harus mendorong supaya mereka mampu kreatif agar wawasannya terbuka."

Dia menambahkan, teknologi yang ada di sekitar lingkungan takkan bisa dihindari oleh anak. Oleh karenanya, pengasuh harus bisa memanfaatkan agar sisi positifnya bisa dirasakan oleh anak.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement