Senin 22 Feb 2021 16:02 WIB

Jokowi: Waspada Ancaman Karhutla

Karhutla telah mulai terjadi di beberapa daerah sejak akhir Januari.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo.
Foto: KEMENLU/ANTARA FOTO
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah daerah dan pejabat terkait agar mewaspadai ancaman terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Meskipun curah hujan di sejumlah daerah masih tinggi, ia mengingatkan upaya antisipasi penanganan karhutla agar tak kendor.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, karhutla telah mulai terjadi di beberapa daerah sejak akhir Januari. Misalnya saja di Riau yang melaporkan ditemukannya 29 titik kebakaran hutan dan lahan dan di Kalimantan Barat yang terdapat 52 titik.

Baca Juga

 

“Saya ingin mengingatkan kita semuanya, meskipun saat ini kita tengah menghadapi bencana banjir di beberapa daerah dan tanah longsor, namun kewaspadaan kita terhadap ancaman karhutla dan lahan tidak boleh kendor,” ujar Jokowi saat membuka rapat koordinasi nasional pengendalian kebakaran hutan dan lahan tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/2).

Jokowi meminta agar daerah menyiapkan rencana pencegahan yang matang dan detil untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Sinergi antarpihak terkait pun harus semakin diperkuat sehingga eksekusi di lapangan juga semakin efektif.

Presiden tak ingin, karhutla kembali terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena itu, ia menginstruksikan kepala daerah di wilayah rawan karhutla agar siap siaga.

“Ini hati-hati pak Gubernur Riau. Meskipun bisa ditangani, jangan sampai ada muncul lagi,” kata dia.

Presiden juga mengingatkan potensi terjadinya karhutla di Sumatera pada Februari ini. Sebab, cuaca di Sumatera juga telah mulai panas. Sedangkan pada Mei hingga Juli, potensi karhutla juga terjadi di Kalimantan dan Sulawesi.

“Puncaknya di bulan Agustus-September. Nah kita ini harus betul-betul tahu puncaknya kapan. Sehingga persiapannya apa, dimulai dari sekarang. Planningnya disiapkan, organisasi dicek betul sudah bekerja atau tidak. Pada saat betul-betul nanti panas, kita sudah siap semuanya,” kata Jokowi.

Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan, peristiwa karhutla pada 2020 tercatat menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena iklim La Nina sehingga terjadi hujan tinggi di sejumlah wilayah serta meningkatnya sinergi dan kesiapsiagaan berbagai pihak.

Kendati demikian, sejumlah wilayah tercatat masih mengalami karhutla, seperti di Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, NTT, dan Papua. Sedangkan di Januari 2021, sejumlah daerah yang tercatat telah mengalami karhutla yaitu Aceh di tiga titik, Sumatera Utara di 9 titik, Riau di 29 titik, Kepulauan Riau di 4 titik, Jambi di 2 titik, Sumatera Selatan di 5 titik, Kalimantan Barat di 52 titik, Kalimantan Tengah di 12 titik, Sulawesi Tenggara di 20 titik, dan Papua di 1 titik.

Berdasarkan prediksi BMKG, Mahfud menyampaikan, sejumlah daerah di selatan Khatulistiwa seperti di Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan diperkirakan mendapatkan curah hujan kategori menengah rendah pada periode Agustus-September 2021.

“Wilayah-wilayah tersebut perlu dapat atensi lebih di samping provinsi yang secara historis rawan karhutla,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement