REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus mendorong upaya pengembangan kawasan strategis Rebana Metropolitan. Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun mengusulkan Rebana Metropolitan ini dimasukkan dalam daftar proyek strategis nasional.
Program Rebana Metropolitan ini dipaparkan Ridwan Kamil, yang akrab disapa Emil, kepada menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dalam rapat koordinasi secara virtual terkait Penajaman Rencana Proyek Prioritas Strategis, Rabu (24/2).
Rebana Metropolitan ini merupakan kawasan strategis yang mencakup tujuh kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Sumedang, Majalengka, Subang, Indramayu, Kuningan, serta Kabupaten dan Kota Cirebon. Dalam paparannya, Emil menjelaskan, mesin pertumbuhan Rebana Metropolitan ini akan berada di kawasan Pelabuhan Patimban di Subang, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka, dan Cirebon.
Menurut Emil, Rebana Metropolitan ini merupakan sebuah konsep futuristis pendorong terbesar ketiga pertumbuhan ekonomi nasional. Rebana Metropolitan disebut berpotensi menopang laju pertumbuhan ekonomi Jabar hingga sekitar 7,13 persen, penyerapan tenaga kerja hingga sekitar 4,39 juta orang, dengan proyeksi investasi sekitar 7,77 persen pada 2030.
“Saya menawarkan (Rebana Metropolitan jadi proyek strategis). Kalau mesin pertumbuhan ini dipakai, kita keroyok sama-sama, sehingga menghasilkan persentase meningkat di 13 wilayah strategis nasional Cirebon, Patimban, dan Rebana,” kata Emil.
Jika Rebana Metropolitan didukung pemerintah pusat, Emil optimistis Jabar dapat menyumbang satu persen pertumbuhan nasional. “Ini akan membantu (ekonomi) nasional. Sehingga, saya berharap tim dari Bappenas menjadi quality control dalam pengembangan kawasan strategis Rebana ini,” ujar Emil.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
