Selasa 02 Mar 2021 11:25 WIB

Tips Jelang Vaksinasi Covid-19

Tidur cukup mungkin salah satu tips terbaik yang ditawarkan sebelum vaksinasi

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Tidur cukup mungkin salah satu tips terbaik yang ditawarkan sebelum vaksinasi. (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tidur cukup mungkin salah satu tips terbaik yang ditawarkan sebelum vaksinasi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK -- Dengan makin gencarnya vaksinasi Covid-19, makin banyak pula gosip seputar tips jelang vaksinasi. Sayangnya, sebagian tips itu kurang mendapat dukungan ilmiah yang tepat. Berikut ini sebagian tips vaksinasi yang ditinjau menurut para ahli.

1. Jangan gunakan obat alergi

Baca Juga

Reaksi alergi dengan tingkat intensitas hingga parah telah dilaporkan setelah vaksin Moderna dan Pfizer diberikan. Sebagian orang dengan alergi mengatakan mereka bermaksud untuk mengobati alergi mereka sebelumnya dengan antihistamin ekstra atau obat alergi lainnya. Ternyata hal ini bukan ide yang bagus kata para ahli.

"Jika Anda sudah minum obat untuk alergi, seperti obat antihistamin, Anda tidak boleh menghentikannya sebelum vaksinasi," kata pakar alergi dan imunologi di New York, Blanka Kaplan dilansir dari WebMD pada Selasa (2/3).

Kaplan menjelaskan tidak ada rekomendasi khusus untuk mengonsumsi obat alergi seperti Benadryl sebelum vaksinasi. "Tetapi jika pasien memiliki riwayat reaksi alergi yang parah terhadap vaksin sebelumnya, atau apa pun dalam vaksin, maka akan mesti mendiskusikannya dengan dokter," ujar Kaplan.

2. Tidak mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit

Ada sebagian orang yang mengonsumsi obat semacam itu agar rasa sakit berkurang. Namun calon penerima vaksin disarankan menghindarinya agar tidak mengganggu respons imun.

Kaplan mendapati beberapa orang mengira mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen, naproxen, atau aspirin sebelum vaksinasi akan mengganggu respons imun terhadap vaksin. Namun Kaplan menegaskan tidak ada data ilmiah yang mendukung hal ini. Hanya saja, NSAID dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang.

Baca juga : Vaksinasi Covid-19 Turunkan Kematian Dokter? Ini Kata IDI

"Karena kami tidak tahu pasti apakah dan bagaimana NSAID memengaruhi reaksi alergi terhadap vaksin Covid, saya menyarankan agar tidak mengonsumsi NSAID sebelum dan selama 2 jam setelah vaksinasi Anda, kecuali diinstruksikan (sebaliknya) oleh dokter Anda," ucap Kaplan.

3. Hindari minum alkohol sebelum vaksinasi

Kaplan mengingatkan dalam beberapa keadaan, alkohol dapat mempercepat reaksi alergi. Sebab para peneliti belum cukup tahu tentang pengaruh alkohol pada reaksi alergi terhadap vaksin Covid-19.

"Saya merekomendasikan untuk menghindari minum alkohol selama 24 jam sebelum dan sesudah vaksinasi Anda," ucap Kaplan.

4. Jangan berolah raga berat sebelum suntikan

Sampai lebih banyak data diketahui, Kaplan menyarankan untuk menghindari olah raga berat 2 jam sebelum dan sesudah vaksinasi.

5. Jangan mandi air panas

Kaplan juga menyarankan untuk menghindari mandi air panas 2 jam sebelum dan sesudahnya, karena olah raga dan mandi air yang kuat dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang.

6. Siapkan sistem kekebalan

Ada anggapan yang mengatakan memiliki sistem kekebalan yang paling sehat sebelum divaksinasi sangatlah penting. Kemudian disebutkan mengonsumsi campuran vitamin dan mineral yang tepat dapat membantu memperkuatnya.

Dipicu oleh pandemi Covid-19, sebuah perusahaan yang berbasis di Boston bahkan memasarkan Vacci-Prep yang merupakan campuran vitamin C, A, dan D3, bersama dengan seng, selenium, asam amino, dan probiotik. Tapi Kaplan menekankan belum ada data ilmiah guna mendukung klaim itu.

"Saya sarankan lebih baik tidur cukup, aktif secara fisik, minum dan makan cukup sudah menjawab kebutuhan sistem imun," ujar Kaplan.

Baca juga : Jokowi Cabut Poin Perpres Soal Investasi Miras

7. Tidur nyenyak

Pakar penyakit menular, Tara Vijayan setuju bahwa saran tidur cukup mungkin salah satu tips terbaik yang ditawarkan sebelum vaksinasi, bersama dengan mengambil cuti hari berikutnya jika memungkinkan.

"Ada spektrum reaksi, dan sejujurnya, jika Anda demam, itu hal yang positif secara keseluruhan karena menunjukkan sistem kekebalan Anda merespons vaksin," tutur Vijayan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement