Senin 08 Mar 2021 14:18 WIB

Jumlah Pasien di RS Lapangan Kota Bogor Tinggal 19 Orang

Pasien yang dirawat di Rumah Sakit Lapangan terus menurun sejak Februari 2021.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor yang diperuntukkan bagi pasien Covid-19.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor yang diperuntukkan bagi pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Lapangan Kota Bogor berangsur menurun. Dari 64 tempat tidur yang tersedia, pada Senin (8/3), RS Lapangan hanya merawat 19 pasien.

Humas dan Sekretariat RS Lapangan, Armein Sjuhary Rowi menerangkan, jumlah pasien yang dirawat terus menurun sejak akhir Februari lalu. Pada 27 Februari 2021, jumlah pasien yang dirawat mencapai 50 orang. "Hari ini ada 19 pasien Covid-19 yang dirawat dengan status hijau, atau dengan gejala ringan," ujar Armein kepada Republika di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin.

Dari 19 pasien tersebut, Armein menjelaskan, sembilan pasien berasal dari Kota Bogor, lima pasien dari Kabupaten Bogor, dan lima orang sisanya berasal dari luar wilayah Bogor. Di bangunan berlantai tiga tersebut, sembilan pasien perempuan mengisi tempat tidur di lantai tiga.

Adapun 10 pasien laki-laki mengisi tempat tidur di lantai dua. "Kalau kunjungan IGD sendiri hari ini kosong," tutur Armein.

Armein menambahkan, sejak diresmikan pada 18 Januari 2021, RS Lapangan Kota Bogor secara akumulatif merawat sebanyak 232 pasien. Dari 213 pasien yang sudah keluar, 171 pasien berstatus sembuh, lima orang menjalani isolasi mandiri, dan 27 orang telah dirujuk. "10 orang sisanya keluar atas permintaan sendiri," ucapnya.

RS Lapangan Kota Bogor diresmikan sejak 18 Januari 2021 dengan kapasitas sebanyak 64 tempat tidur. Bangunan berwarna putih ini menggunakan gedung wisma atlet, di kawasan GOR Pajajaran, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno memaparkan, bed occupancy rate (BOR) di Kota Bogor pada Ahad (7/3) mencapai angka 42,4 persen. Angka tersebut sudah di bawah standar WHO, yakni 60 persen.

Retno memerinci, dari 846 tempat tidur isolasi yang tersedia di 21 rumah sakit, 361 diantaranya sudah terisi. Sementara itu, untuk ICU sudah terisi sebesar 60 persen. “Dari 50 tempat tidur di ruang ICU, sudah ditempati pasien sebanyak 30 tempat tidur," ujar Retno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement