Kamis 25 Mar 2021 12:29 WIB

Ratusan Rumah di Tasikmalaya Kembali Terendam Banjir

Banjir merupakan luapan dari Sungai Citanduy dan Sungai Cikidang.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Agus raharjo
Banjir akibat luapan Sungai Citanduy dan Sungai Cikidang embali terjadi di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (25/3).
Foto: dok. Warga
Banjir akibat luapan Sungai Citanduy dan Sungai Cikidang embali terjadi di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Banjir kembali terjadi di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, sejak Rabu (24/3) malam. Ratusan rumah terendam banjir yang selalu terjadi ketika intensitas hujan tinggi di wilayah itu.

Kepala Desa Tanjungsari, Amas mengatakan, banjir di wilayahnya itu bukan merupakan yang kali pertama terjadi. Sejak awal tahun, banjir sudah terjadi beberapa kali di Desa Tanjungsari.

"Banjir sekarang merendam tiga kampung, yaitu Kampung Bojongsoban, Hegarsari, dan Mekarsari. Lebih dari 100 rumah terendam," kata dia, Kamis (25/3).

Selain merendam rumah, banjir juga merendam sawah dan akses jalan warga. Hingga Kamis pagi, ketinggian air masih berkisar 30 sentimeter di jalan desa. Namun, air perlahan mulai surut.

Amas mengatakan, banjir yang terjadi di wilayahnya merupanan tanggung jawab Balai Besar Pengelola Sungai (BBWS) Citanduy. Sebab, banjir di desanya itu merupakan luapan dari Sungai Citanduy dan Sungai Cikidang.

"Mereka kan yang punya kewenangan. Mereka bisa bekerja sama dengan pemda. Ini soalnya selalu terjadi setiap tahun," kata dia. Ia meminta pihak BBWS Citanduy melakukan normalisasi Sungai Citanduy dan Sungai Cikidang. Sebab, dua sungai itu sudah mengalami pendangkalan.

Sementara itu, salah seorang warga yang terdampak banjir, Astri (30 tahun) mengatakan, air luapan Sungai Citanduy dan Sungai Cikidang naik sejak Rabu malam. Menurut dia, hujan di wilayah itu terjadi sejak Rabu sore. "Saya sejak hujan memang sudah menaikan perabotan ke atas, jadi tidak kena air," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement