Jumat 02 Apr 2021 09:40 WIB

Tren Kasus Positif Covid-19 Alami Penurunan

Penularan Covid-19 yang rendah bukan karena testing yang rendah.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan laju penularan Covid-19 di Tanah Air dalam kondisi terkendali atau rendah lajunya.
Foto: Satgas Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan laju penularan Covid-19 di Tanah Air dalam kondisi terkendali atau rendah lajunya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan tren kasus pasien positif harian saat ini mengalami penurunan. Namun bukan berarti upaya penjaringan kasus melalui testing rendah.

"Terkait itu, dengan angka testing yang cukup baik akhir-akhir ini, jumlah kasus yang terdeteksi positif nyatanya menurun," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (2/4).

Baca Juga

Dari data yang diperolehnya, perkembangan terkini pada kasus positif Covid-19 per 1 April 2021 terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 6.142 kasus dengan jumlah kasus aktif 121.222 kasus atau persentasenya 8,0 persen dibandingkan rata-rata dunia 17,2 persen. Jumlah kesembuhan sebanyak 1.355.578 kasus atau 89,3 persen dibandingkan rata-rata dunia 80,7 persen. Pada kasus meninggal sebanyak 41.054 kasus atau 2,7 persen dibandingkan rata-rata dunia 2,2 persen.

Data penurunan ini, ia menegaskan bukan karena angka testing Covid-19 yang menurun. Malahan Indonesia telah menyentuh standar yang ditetapkan World Health Organization (WHO) yakni sebesar 276 ribu orang per minggu.

 

"Artinya, penularan Covid-19 yang saat ini cukup rendah, disebabkan menurunnya laju penularan dan bukan karena upaya testing yang rendah," kata dia.

Wiku mengatakan bahwa perkembangan penanganan ini harus disambut dengan baik, karena di tengah badai peningkatan kasus yang terjadi di dunia. Di sisi lain Indonesia malah mampu bertahan selama dua bulan terakhir dengan jumlah kasus yang tidak meningkat.

Kendati demikian, Indonesia dalam waktu dekat akan menghadapi dua tantangan, yakni libur Paskah dan Idul Fitri. Libur panjang ini kerap membuat lonjakan kasus.

Maka dari itu ia meminta masyarakat mengurangi mobilitasnya. "Ingat, untuk dapat mencapai titik ini tidak sedikit nyawa berguguran, waktu yang termakan serta harta yang dihabiskan. Mari kita jaga hasil kerja keras ini dengan tidak terlena, malah sebaliknya menguatkan tekad kita bersama untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M maupun menjalankan 3T dan vaksinasi semaksimal mungkin," kata Wiku.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement