Senin 05 Apr 2021 22:40 WIB

Aktivitas Nelayan di Sukabumi Terganggu Kondisi Cuaca

Sejumlah nelayan di Sukabumi tidak melaut karena kondisi gelombang tinggi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
Nelayan di pantai. (ILUSTRASI)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Nelayan di pantai. (ILUSTRASI)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Kondisi cuaca belakangan ini disebut tidak bersahabat bagi nelayan di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pasalnya, ada potensi angin kencang dan terjadinya gelombang tinggi.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ketinggian gelombang di perairan selatan wilayah Jawa Barat diprakirakan bisa mencapai sekitar 4 meter-6 meter. “Cuaca masih kurang mendukung kegiatan nelayan untuk melaut,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi Abdul Kodir, Senin (5/4).

Kodir memperkirakan ada sekitar 60 persen nelayan yang tidak melaut karena kondisi gelombang tengah tinggi. Sejumlah nelayan pun menyandarkan perahunya di dermaga. Menurut dia, nelayan memilih tidak melaut karena hasil tangkapan yang diperoleh diperkirakan tak akan maksimal saat kondisi cuaca sekarang ini.

Selain itu, Kodir mengatakan, bila memaksakan melaut, kondisi angin kencang dan gelombang tinggi bisa membahayakan nelayan. Terlebih, menurut dia, kebanyakan nelayan masih menggunakan alat yang relatif tradisional. Dengan begitu, kata dia, nelayan mesti lebih berhati-hati jika tetap melaut pada saat kondisi cuaca buruk.

Menurut salah satu nelayan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Rahmat (34 tahun), kondisi cuaca dengan gelombang tinggi ini tidak bersahabat dengan nelayan, khususnya nelayan tradisional. “Semoga cuaca buruk bisa segera berlalu dan nelayan bisa kembali melaut,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement