Selasa 06 Apr 2021 19:39 WIB

Bangunan Tempat Mengaji di Garut Dibakar Massa

Aksi pembakaran itu dilakukan pada Senin sekira pukul 20.00 WIB.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Aparat melakukan pengecekan ke sebuah bangunan milik seorang ustaz di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, yang dibakar massa pada Senin (5/4)
Foto: Humas Polres Garut
Aparat melakukan pengecekan ke sebuah bangunan milik seorang ustaz di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, yang dibakar massa pada Senin (5/4)

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Sebuah bangunan semi permanen yang biasa digunakan untuk mengaji milik seorang ustaz di Desa Dangdiang, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, dibakar oleh massa pada Senin (5/4) malam Diduga, aksi pembakaran itu dilakukan karena massa kecewa dengan perilaku ustaz tersebut.

Kepala Subbagian (Kasubbag) Hubungan Masyarakat (Humas) Polres Garut, Ipda Muslih Hidayat mengatakan, aksi pembakaran itu dilakukan pada Senin sekira pukul 20.00 WIB. Massa merasa kecewa dengan ustaz berinisial SR (46 tahun) yang diduga melakukan perbuatan cabul kepada murid ngajinya. 

"Informasi yang berkembang di medsos ada pesantren dibakar. Berdasarkan olah TKP unit reskrim dan identifikasi, yang terbakar adalah sebuah bangunan semi permanen yang digunakan untuk mengajar ngaji. Semacam madrasah, tapi belum terdaftar," kata dia, Selasa (6/4).

Ia menjelaskan, kasus itu berawal dari kekecewaan warga karena ada salah satu satu anak berusia 17 tahun yang mengaji di tempat itu dibawa oleh sang ustaz ke sebuah penginapan. Diduga, di penginapan itu ustaz RS melakukan perbuatan cabul kepada murid mengajinya. "Sejauh ini baru satu yang laporan dari orang tua korban," kata dia.

Berdasarkan laporan yang diterima aparat kepolisian, perbuatan cabul itu dilakukan di hotel atau penginapan PGRI, Jalan Pasundan, Kabupaten Garut pada jumat 12 Maret 2021. Pelaku diajak ke hotel itu oleh ustaz RS.

Karena mendengar informasi itu, massa secara spontan melakukan pembakaran terhadap bangunan milik ustaz tersebut. Saat kejadian kebakaran, ustaz RS diketahui sudah tak ada di lokasi.

"Warga membakar karena kexewa, rumah yang digunakan untuk ngaji tapi guru ngajinya malah melakukan perbuatan itu. Ustadnya informasi sudah menikah dan punta anak," kata dia.

Muslih mengatakan, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan. Korban pencabulan masih dalam pemeriksaan. Sementara keberadaan ustaz juga masih dalam penyelidikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement