Kamis 08 Apr 2021 23:15 WIB

Masjid Agung Tasik Siapkan Berbagai Kegiatan Saat Ramadhan

Pelaksanaan kegiatan ibadah di Masjid Agung Tasik disertai penerapan prokes.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Jamaah beribadah di Masjid Agung Tasikmalaya.
Foto: Bayu Adji P
Jamaah beribadah di Masjid Agung Tasikmalaya.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Tasikmalaya bersiap menyambut Ramadhan. DKM Masjid Agung akan menyiapkan pelaksanaan shalat Tarawih berjamaah, begitu pun sejumlah kegiatan lainnya saat bulan puasa nanti.

Pemerintah pusat memperbolehkan pelaksanaan shalat Tarawih berjamaah, dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) pencegahan penyebaran Covid-19. Menteri Agama pun sudah mengeluarkan Surat Edaran tentang Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 2021. “Kita tentu akan mengacu pada edaran itu,” ujar Ketua Harian DKM Masjid Agung Tasikmalaya KH Aminudin Bustomi, Rabu (7/4).

Dalam panduan tersebut, untuk ibadah shalat fardhu lima waktu, shalat Tarawih dan Witir, tadarus Alquran, serta iktikaf, jumlah jamaah dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas masjid atau mushala. Prokes pun mesti dijalankan, dengan panduan jaga jarak fisik satu meter antarjamaah. Jamaah diminta membawa sajadah atau mukena sendiri.

Untuk kegiatan pengajian ceramah, tausyiah, kuliah Ramadhan dan sejenisnya, durasi dibatasi paling lama 15 menit. Menurut Kiai Aminudin, selain shalat Tarawih berjamaah, saat Ramadhan nanti di Masjid Agung Tasikmalaya akan dilaksanakan berbagai kegiatan lainnya. Seperti kuliah subuh, kuliah zhuhur, tadarus, juga kajian keislaman. Ia berharap berbagai kegiatan ini bisa semakin intensif dilakukan.

Semua kegiatan di Masjid Agung Tasikmalaya itu akan dijalankan dengan menerapkan prokes. Seperti menerapkan pola jaga jarak fisik antarjamaah. Disiapkan juga bilik sterilisasi bagi jamaah yang datang. Menurut Kiai Aminudin, pada bulan puasa nanti juga direncanakan pembagian takjil. Ia mengatakan, kegiatan bagi-bagi takjil ini akan diatur sedemikian rupa agar tidak menimbulkan kerumunan.

Kiai Aminudin berharap Ramadhan kali ini dapat menjadi momentum untuk instrospeksi diri dalam menghadapi pandemi Covid-19. “Ini harus dijadikan momentum introspeksi dengan meningkatkan ikhtiar secara spiritual, setelah kita melakukan ikhtiar secara nyata. Karena kita semua tahu Ramadhan merupakan bulan yang sangat luar biasa,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement