Selasa 13 Apr 2021 22:34 WIB

25 Petani Milenial Lebak akan Magang ke Jepang

Para petani yang magang diharapkan bisa menularkan ilmunya di tanah air.

Padi di pertanian Jepang (Ilustrasi)
Foto: Japan Probe
Padi di pertanian Jepang (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten siap memberangkatkan sebanyak 25 petani milenial yang memenuhi seleksi untuk magang ke Jepang selama tiga tahun. Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar mengatakan, petani milenial itu berdasarkan hasil seleksi yang melibatkan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian.

Ia mengatakan, 25 peserta dinyatakan lulus dari 50 petani milenial yang daftar. Mereka akan dibiayai oleh Kementerian Pertanian. "Tujuan petani milenial magang ke negeri Sakura itu agar mereka setelah pulang ke Tanah Air dapat menularkan  ke kelompok-kelompok tani, karena pertanian di Jepang itu memiliki keunggulan di bidang teknologi, kedisiplinan, kemandirian dan manajemen kewirausahaan," kata Deni di Lebak, Selasa (13/4).

Menurut dia, banyak alumni petani Kabupaten Lebak yang magang di Jepang akhirnya berhasil. Di antaranya, Rohmat (40 tahun), petani asal Kecamatan Sobang, yang mengembangkan gula semut dan kopi hingga bisa ekspor ke luar negeri.

Selain itu, ada Herman (35), seorang petani asal Kecamatan Sajira yang mengembangkan usaha peternakan unggas petelur. Produksi peternakan unggas petelur tersebut bisa memenuhi pasar Tangerang dan DKI Jakarta. "Kami berharap petani milenial yang magang ke Jepang bisa menyumbangkan SDM-nya kepada kelompok tani guna menggenjot produksi pangan dan peningkatan usaha ekonomi," kata Deni.

Diding, seorang petani milenial terpilih mengaku senang bisa lulus mengikuti seleksi untuk magang pertanian ke Jepang. Selama ini, kata dia, pengembangan pertanian di Jepang itu memiliki sistem klaster unggulan per wilayah dengan aneka produk pertanian buah-buahan, sayur-sayuran, dan pangan.

Pengembangan sistem klaster itu bisa dikembangkan di Tanah Air. "Kami optimistis ilmu pertanian selama magang di Jepang nanti bisa diterapkan di kelompok-kelompok tani di Lebak," kata Diding.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement