REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut melakukan penertiban kepada para pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Ahmad Yani, kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Rabu (12/5) malam. Penertiban itu dilakukan untuk memecah kerumunan massa yang ada di jalan itu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut Nurdin Yana mengatakan, penertiban dilakukan karena di kawasan itu terdapat kerumunan massa. Kerumunan massa itu dinilai berpotensi menimbulkan klaster penyebaran Covid-19.

"Jangan sampai terjadi penyebaran (Covid-19) yang cukup banyak," kata dia, melalui keterangan resmi, Kamis (13/5) dini hari.

Selain itu, pada Kamis pagi akan dilaksanakan shalat id. Menurut dia, sesuai dengan kesepakatan para pedagang, lapak PKL di kawasan itu harus sudah bersih pada pukul 22.00 WIB.

Nurdin mengatakan, setelah dilakukan penertiban, petugas Dinas Lingkungan Hidup kemudian membersihkan sampah di sepanjang Jalan Ahmad Yani. Kemudian, sepanjang jalan di kawasan itu juga disemprot disinfektan. 

"Insyaallah penyebaran Covid-19 bisa terantisipasi oleh teman-teman damkar melalui penyemprotan disinfektan," kata dia.

Nurdin menuturkan pendirian lapak PKL di sepanjang Jalan Ahmad Yani ini hanya berlaku saat Ramadhan. PKL di jalan itu tidak bersifat permanen. 

"Ini juga kita hanya memberi toleransi karena posisi yang mereka mintakan kepada kita, nah saat ini yang akan kami berlakukan pada mereka, juga mereka sudah paham ini menjadi komitmen bersama dengan mereka," kata dia. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika