Selasa 25 May 2021 10:00 WIB

Awal 2021, Penanaman Modal di Kabupaten Bekasi Rp 13,45 T

'Kabupaten Bekasi masih dipercaya para investor untuk menanamkan investasi.'

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Ratna Puspita
Penanaman modal di Kabupaten Bekasi menjelang semester pertama mencapai Rp 13,45 triliun. (Ilustrasi Investasi)
Foto: Mgrol101
Penanaman modal di Kabupaten Bekasi menjelang semester pertama mencapai Rp 13,45 triliun. (Ilustrasi Investasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DBMPTSP) Kabupaten Bekasi Sutia Resmulyawan mengatakan, penanaman modal di Kabupaten Bekasi menjelang semester pertama masih tinggi, nilainya mencapai Rp 13,45 triliun. "Ini menjadi nilai positif, Kabupaten Bekasi masih dipercaya para investor untuk menanamkan investasi,” kata dia, dalam keterangan resmi, Senin (24/5) 

Meski masih pandemi Covid-19, geliat perekonomian di wilayahnya mulai berkembang ditambah kondusifitas iklim investasi yang membuat para investor masih percaya untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Bekasi. Realisasi investasi di Kabupaten Bekasi mencapai 36,23 persen dari total penanaman modal di Jawa Barat pada triwulan pertama 2021 yakni Rp 37,1 triliun. 

Baca Juga

Investasi di Kabupaten Bekasi masih didominasi sektor penanaman modal asing yakni mencapai Rp 11,6 triliun sedangkan realisasi penanaman modal dalam negeri sebesar Rp1,8 triliun. Belasan triliun rupiah investasi itu tercipta dari total 1.950 proyek yang terdiri atas 1.368 proyek investor asing serta 582 proyek dari penanaman modal dalam negeri. 

Selain nilai penanaman modal ini, lanjut dia, sisi positif bagi daerah dengan industri terbesar di Asia Tenggara itu lantaran dari realisasi investasi ini terserap tenaga kerja. "Dari data yang kami terima, setidaknya ada 6.732 tenaga kerja yang terserap dari ribuan proyek ini, jadi walaupun pandemi angka penyerapan tenaga kerja sangat tinggi,” ujar Sutia. 

Tingginya realisasi investasi di Kabupaten Bekasi berasal dari industri di bidang otomotif yang menyumbang hingga Rp 7,86 triliun. Disusul sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp 1,6 triliun, industri makanan sebesar Rp 1,3 triliun, dan sisanya dari sejumlah sektor lainnya. 

Dari sisi tenaga kerja, industri logam, mesin, dan elektronika paling banyak menyerap karyawan. Sedikitnya 4.475 tenaga kerja berhasil diserap setidaknya hingga triwulan pertama 2021, disusul sektor makanan dengan 692 tenaga kerja, dan otomotif sebanyak 684 tenaga kerja. 

Apalagi, dikatakan Sutia, tahun lalu wilayahnya mampu merealisasikan investasi senilai Rp 37,32 triliun. Hal itu jauh mengungguli Kabupaten Karawang di peringkat kedua dengan rasio 13,90 persen dan Kota Bandung di urutan ketiga dengan rasio 8,82 persen. 

"Kita mampu merealisasikan 36 persen investasi hanya dalam waktu tiga bulan jika dibandingkan realisasi sepanjang tahun lalu. Geliat ekonomi di Bekasi masih bergairah,” kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement