Ahad 06 Jun 2021 21:22 WIB

PUI: Umat Muslim Agar Kuasai Bidang Digital dan Pasar Online

Ini sebagai upaya menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan teknologi informasi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Digital marketing atau pemasaran digital. Ilustrasi
Foto: opencolleges.edu
Digital marketing atau pemasaran digital. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Umat Muslim didorong untuk menguasai bidang digital dan pasar online. Hal ini sebagai upaya menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan teknologi informasi yang semakin pesat.

Hal ini mengemuka dalam Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) Persatuan Umat Islam (PUI) Kota Sukabumi di Gedung Pertemuan PUI Kota Sukabumi, Ahad (6/6). "Saat ini umat Muslim harus mampu menguasai teknologi digital dan salah satunya pasar online," ujar Sekretaris DPW PUI Jabar Saefullah Maruf dalam sambutan di kegiatan mukerda PUI Kota Sukabumi.

Baca Juga

Menurutnya, media digital menjadi media yang efektif dalam dakwah agar tersebar luas kepada masyarakat. Selain itu media digital juga menjadi peluang untuk mendorong warga diberdayakan dalam bidang ekonomi.

Saefullah mengatakan, PUI akan mengembangkan pelatihan kepada umat Muslim agar menguasai pemasaran digital. Rencananya ditargetkan ada seribu wirausaha muda yang lahir dan memanfaatkan media digital dalam pemasarannya.

Lebih lanjut Saefullah mengatakan, penguatan pada bidang digital ini diperlukan agar bisa bersaing di tengah perkembangan zaman. Sehingga akan mendorong penguatan ekonomi umat.

"Ajang Mukerda ini jadi sarana menyempurnakan target dan langkah ke depan berdasarkan tiga tantangan yakni pandemi, milenial, dan teknologi," ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi yang hadir dalam kegiatan tersebut. Sehingga dibutuhkan usaha kuat dari seluruh elemen warga khususnya keluargaa besar PUI untuk cepat beradaptasi dengan tantangan tersebut.

PUI kata Fahmi, hadir bukan hanya sebatas dalam bidang keagamaan melainkan hadir dalam memecahkan masalah ekonomi sosial budaya dan berhubungan sosial kemasyarakatan. Oleh karenanya dibutuhkan kader yang terus aktif bergerak.

Di sisi lain, pada 2019 dan 2020 Kota Sukabumi ditetapkan sebagai 10 besar kabupaten paling toleran se Indonesia. Hal ini menunjukkan semangat optimisme di Kota Sukabumi muncul keharmonisan yanh tinggi dan tantangan harus dipertahankan.

"PUI harus kembali rajin menyentuh masyarakat dan pelaksanaan mukerda jadi penyemangat untuk aktif terjun ke masyarakat," imbuh Fahmi. Khususnya memaksimalkan potensi dan berhidmat kepada umat dan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement