Senin 07 Jun 2021 19:47 WIB

Polisi Antisipasi Kerumunan saat Pilkades Serentak di Garut

Setiap personel yang diterjunkan sudah kita pastikan bebas Covid-19.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pelaksanaan Apel Kesiapsiagaan terkait Persiapan Pengamanan Pilkades Serentak Tahun 2021, di Mapolres Garut, Senin (7/6).
Foto: Diskominfo Garut
Pelaksanaan Apel Kesiapsiagaan terkait Persiapan Pengamanan Pilkades Serentak Tahun 2021, di Mapolres Garut, Senin (7/6).

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Kabupaten Garut akan dilaksankan pada Selasa (8/6). Dalam pelaksanaannya, setidaknya akan terdapat 2.228 TPS yang tersebar di 217 desa, 40 kecamatan.

Kapolres Garut, AKPB Adi Benny Cahyono mengatakan, pihaknya telah menerjunkan sekitar 1.800 personel gabungan untuk melakukan pengamanan pilkades serentak di Kabupaten Garut. Termasuk untuk memastikan jalannya pemungutan suara sesuai dengan protokol kesehatan (prokes).

"Iya (kasus Covid-19 di Garut sedang melonjak). Kita sudah persiapkan pengamanannya," kata dia saat dihubungi Republika, Senin (7/6).

Ia menyebutkan, setiap personel yang diterjunkan sudah kita pastikan bebas Covid-19. Para personel yang bertugas telah menjalani tes usap (swab) sebelum diterjunkan di wilayah penugasan masing-masing.

Adi menambahkan, para personel yang diterjunkan juga telah dipastikan sudah menjalani vaksinasi Covid-19. Setiap personel juga telah dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) standar, seperti face shield, masker, dan sarung tangan. 

Sementara untuk masyarakatnya diatur kedatangannya. "Misalnya satu TPS itu ada 500 orang pemilih, kita bagi kedatangannya jam per jam. Jadi tidak ada kerumunan," kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, saat ini sedang terjadi lonjakan kasus Covid-19 akibat dampak dari aktivitas masyarakat selama Lebaran. Diperkirakan lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Garut akan terjadi hingga pertengahan Juni 2021.

"Kalau dari efek Lebaran itu diperkirakan sampai 14 Juni," kata dia saat dihubungi Republika, Ahad (6/6).

Kendati demikian, setelah itu, ia memperkirakan akan kembali terjadi lonjakan lagi lonjakan kasus Covid-19. Sebab, dalam waktu akan akan dilaksanakan pemilihan pilkades serentak di Kabupaten Garut.

"Ternyata itu dari kota pada datang. Kita harus siapkan karena perkiraan akan ada lonjakan lagi," kata Leli.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, pada Ahad terdapat penambahan 219 kasus baru. Selain penambahan kasus baru, terjadi juga penambahan angka kematian akibat Covid-19 yant cukup signifikan. Setidaknya, terdapat 14 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia dalam sehari itu. Pasien Covid-19 yang meninggal dunia mayoritas berusia lebih dari 50 tahun.

Hingga saat ini, total kasus positif Covid-19 di Kabupaten Garut berjumlah 10.893 kasus.  Sebanyak 1.102 orang masih menjalani isolasi mandiri, 380 orang menjalani isolasi di rumah sakit, 8.932 orang telah dinyatakan sembuh, dan 479 orang meninggal dunia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement