Sabtu 12 Jun 2021 11:39 WIB

Dosen Universitas BSI Wakil Jawa Barat Jadi Duta Inspirasi

Duta inspirasi merupakan program pengembangan pemuda mewujudkan Indonesia Emas 2045

Cerdas, berjiwa sosial tinggi, dan pantang menyerah. Itulah gambaran tepat yang dimiliki oleh seorang Rangga Pebrianto. Pemuda 24 tahun kelahiran Tasikmalaya ini  merupakan seorang dosen muda di kampus Universitas BSI (Bina Sarana Informatika)  yang berhasil menjadi duta inspirasi perwakilan dari Provinsi Jawa Barat dalam ajang Indonesia Event, beberapa waktu lalu.
Foto: istimewa
Cerdas, berjiwa sosial tinggi, dan pantang menyerah. Itulah gambaran tepat yang dimiliki oleh seorang Rangga Pebrianto. Pemuda 24 tahun kelahiran Tasikmalaya ini merupakan seorang dosen muda di kampus Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang berhasil menjadi duta inspirasi perwakilan dari Provinsi Jawa Barat dalam ajang Indonesia Event, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cerdas, berjiwa sosial tinggi, dan pantang menyerah. Itulah gambaran tepat yang dimiliki oleh seorang Rangga Pebrianto. Pemuda 24 tahun kelahiran Tasikmalaya ini  merupakan seorang dosen muda di kampus Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang berhasil menjadi duta inspirasi perwakilan dari Provinsi Jawa Barat dalam ajang Indonesia Event, beberapa waktu lalu. 

Duta inspirasi merupakan program yang dirancang oleh Indonesia Event untuk mengembangkan potensi anak muda dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dalam mengikuti kegiatan ini, Rangga mengaku sangat antusias ingin menginspirasi dan berkontribusi untuk negeri. 

“Bukan suatu kebaikan besar yang akan saya berikan, melainkan hal kecil yang berdasar dari pengalaman hidup, dari berkerja keras, pencapaian diri yang luar biasa prosesnya. Melalui tindakan-tindakan dan rasa kepedulian terhadap sesama,” ujarnya dalam keterangan pers, Sabtu (12/6). 

Melalui duta inspirasi ini, Rangga ingin membagikan pengalaman hidupnya. Dari ceritanya yang diceritakan, ia pernah berada pada titik terendah dan harus tetap berjuang menyelesaikan pendidikan serta membiayai kehidupan keluarganya. 

“Ayahku seorang pedagang asongan yang telah meninggal saat beberapa bulan menunggu wisuda. Untuk tetap berjuang dalam pendidikan, saya harus pulang setiap minggunya dari Bandung ke Tasikmalaya untuk mengambil job sebagai MC. Pernah sempat sakit parah di Bandung selama enam bulan karena terlalu sering bergadang membungkus suvenir pernikahan agar dapat menyambung hidup,” kata Rangga mengenang. 

Pengalaman tersebut ia rasakan saat mengenyam jenjang pendidikan Strata 1 di Bandung. Selain menginspirasi generasi muda, Rangga juga memiliki segudang prestasi, di antaranya penerima beasiswa fully funded D3, S1, hingga S2 di kampus Universitas BSI, Universitas Ars International, dan Universitas Nusa Mandiri.

Ada juga prestasi lainnya, seperti pernah menjadi Duta Wisata Rancage Kabupaten Tasikmalaya dan Delegasi Pemuda dalam kegiatan Peningkatan Sumber Daya Keprotokolan dan Kehumasan di Istana Bogor. 

“Saya juga sempat lolos jadi delegasi Youth Abroad Expedition ke Kuala Lumpur Malaysia. Namun, karena terkendala sesuatu, harus mengundurkan diri. Saat ini, kesibukan saya mengajar, sebagai dosen muda di kampus Universitas BSI Jakarta, Social Activist dan Professional MC,” ujarnya. 

Bersama Indonesian Event, rangga akan bersinergi menjadi bagian dalam mewujudkan perubahan. “Memulai dari hal sederhana yang insya Allah dapat membawa perubahan besar ke arah yang lebih baik pada masa yang akan datang. Karena, sejatinya berbuat kebaikan tidak selalu tentang pemberian besar. Memulai dengan hal kecil, insya Allah karma baik akan selalu mengiringi sekarang dan nanti,” tutur Rangga.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement