Rabu 07 Jul 2021 12:54 WIB

Tangsel Minta Bantuan Dana ke DKI Jakarta untuk Aktivasi RS

RS Pondok Aren miliki sebanyak 100 ruang perawatan dan delapan ruang ICU.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie.
Foto: Republika/Eva Rianti
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie.

REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie meminta bantuan dana kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk aktivasi Rumah Sakit (RS) Pondok Aren yang diperuntukkan untuk merawat pasien Covid-19. Dia mengaku telah mengirim surat kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait hal itu.

“Saya minta bantuan dana dari Pemprov DKI. Saya lupa jumlahnya tapi saya sudah ajukan surat untuk minta bantuan keuangan untuk aktivasi RS Pondok Aren,” kata Benyamin, Rabu (7/7).

Benyamin menjelaskan, RS Pondok Aren saat ini masih dalam proses pembangunan. Rumah sakit tersebut nantinya bakal digunakan untuk merawat pasien Covid-19 sekaligus sebagai fasilitas yang disiapkan untuk mengantisipasi kondisi lonjakan kasus Covid-19 yang berkelanjutan.

RS Pondok Aren memiliki kapasitas sebanyak 100 ruang perawatan untuk isolasi serta delapan ruang perawatan intensif (ICU). Benyamin berharap RS tersebut akan segera dioperasikan dalam waktu dekat. Terlebih, sebagai upaya menambah kapasitas ICU di Tangsel yang saat ini hanya ada 51 bed dengan tingkat keterisian yang tidak beranjak dari angka 100 persen.

“RS Pondok Aren akan segera saya operasikan, saat ini di tahap finishing dari segi fisik. Supaya bisa dijadikan tempat rujukan rumah lawan Covid-19,” terangnya.

Tak hanya meminta bantuan ke DKI Jakarta, Pemkot Tangsel juga berharap bantuan dari Pemerintah Provinsi Banten untuk melancarkan kegiatan operasional di RSU Serpong Utara.

Rumah sakit tersebut merupakan rujukan Covid-19 yang baru-baru ini mulai dioperasikan, namun masih belum maksimal dimanfaatkan lantaran belum dilengkapinya sejumlah kebutuhan alat-alat kesehatan.

“Saya berharap mendapatkan bantuan keuangan dari Pemprov Banten kurang lebih Rp 30 miliar dan ini semua diperuntukkan bagi melengkapi (kebutuhan) RS Serpong Utara,” ujarnya.

Saat ini, dari 70 tempat tidur yang tersedia untuk merawat pasien Covid-19 bergejala sedang hingga berat, ada 25 tempat tidur yang terisi di RSU Serpong Utara. Ketersediaan tempat tidur belum dilengkapi dengan ketersediaan alat-alat kesehatan, sehingga belum dapat dimanfaatkan.

“Yang sudah dioperasikan dari 70 bed baru 25 bed yang bisa dipakai karena ranjang ada tapi oksigen enggak ada, dari seluruh ruangan bisa saya tingkatkan dari 70 bed menjadi 100 bed. Ruang perawatan bayi dan ruang istirahat bisa digunakan, saya tinggal melengkapi sarana dan prasarana,” jelas Benyamin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement