Kamis 29 Jul 2021 00:26 WIB

Wagub Harga Warga Isoman Pindah ke Fasilitas Pemprov DKI

Pemprov DKI telah menyediakan 184 lokasi isolasi dengan kapasitas untuk 26.134 orang.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengharapkan warga yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumahnya pindah ke fasilitas isolasi yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. (Foto: Ahmad Riza Patria)
Foto: Republika/Flori Sidebang
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengharapkan warga yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumahnya pindah ke fasilitas isolasi yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. (Foto: Ahmad Riza Patria)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengharapkan warga yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumahnya pindah ke fasilitas isolasi yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. "Kalau mau lebih aman pindah ke fasilitas yang disediakan Pemprov DKI Jakarta," kata Riza saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Rabu (28/7) malam.

Terlebih, lanjut Riza, bagi masyarakat yang rumah atau tempat isolasi mandirinya tidak memungkinkan untuk menunjang dilakukan isolasi mandiri. "Bagi yang rumahnya tidak menunjang, tentu tidak diperbolehkan. Yang rumah atau tempat isomannya tidak menunjang itu kami minta pindah ke tempat yang kami sediakan," kata Riza.

Baca Juga

Pemprov DKI telah menyediakan 184 lokasi isolasi di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta dengan kapasitas untuk 26.134 orang. "Ini masih banyak yang belum terisi, masyarakat masih banyak yang menggunakan rumah masing-masing untuk tempat isolasi," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meningkatkan kapasitas jumlah dan lokasi isolasi COVID-19 di Jakarta. Seluruhnya bisa menampung hingga 26.134 orang di 184 lokasi isolasi.

Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 891 Tahun 2021 tentang Penetapan Lokasi Isolasi dan Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Lokasi Isolasi dalam rangka penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Berdasarkan Lampiran Kepgub Nomor 675 Tahun 2021, tercantum ada 184 lokasi isolasi dalam rangka penanganan COVID-19 dengan total kapasitas mencapai 26.134 yang terdiri atas rumah susun, masjid, GOR, sekolah, RPTRA, hingga rumah dinas lurah atau camat.

Isolasi mandiri ini menjadi sorotan hangat setelah sebelumnya kanal laporan warga LaporCOVID-19 melaporkan sebanyak 1.214 warga yang terpapar COVID-19 di Jakarta meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumah. Jumlah itu berdasarkan data yang dihimpun koalisi warga LaporCOVID-19 hingga 22 Juli 2021.

Data Analyst Lapor COVID-19 Said Fariz Hibban menyebutkan DKI Jakarta menjadi provinsi yang warganya paling banyak dilaporkan meninggal dunia di luar rumah sakit atau fasilitas kesehatan. "Yang sudah di atas 1.000 itu lagi-lagi di DKI Jakarta, 5 kota sudah di atas 1.000," kata Said dalam konferensi pers daringLapor COVID-19.

Rincian data korban per kota administrasi adalah Jakarta Timur 403 orang, Jakarta Selatan (289), Jakarta Utara (204), Jakarta Pusat (162) dan Jakarta Barat (156). Data tersebut dihimpun oleh Lapor COVID-19 dari berbagai sumber dengan metode crowdsourcing, mulai dari laporan warga ke kanal aduan Lapor COVID-19, pemberitaan media massa dan laporan dari sumber-sumber lain yang terverifikasi. 

Selain data yang dihimpun sendiri, Lapor COVID-19 juga mengaku telah mendapat data resmi dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta terkait jumlah pasien COVID-19 yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri. Berdasarkan data dari Dinkes DKI, ada 1.161 orang meninggal dunia di luar rumah sakit atau fasilitas kesehatan. Jumlah itu lebih kecil dari yang dihimpun Lapor Covid-19. 

Meski paling tinggi, Lapor COVID-19 menilai bukan berarti angka kematian masyarakat yang isoman di Jakarta ini paling tinggi. Hal ini karena sistem keterbukaan informasi di Jakarta yang lebih baik, bisa jadi daerah lain lebih tinggi dibanding Jakarta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement