Kamis 29 Jul 2021 12:53 WIB

Ibu Rumah Tangga Meninggal di Rumah Diduga Positif Covid-19

Sebelum meninggal, LN sakit batuk hingga demam yang merupakan gejala positif Covid.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kapolresta Palangka Raya, Kombes Dwi Tunggal Jaladri.
Foto: Dok Polresta Palangka Raya
Kapolresta Palangka Raya, Kombes Dwi Tunggal Jaladri.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng, yang meninggal dunia di rumahnya sendiri di Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, diduga positif Covid19.

Kapolresta Palangka Raya, Kombes Dwi Tunggal Jaladri, mengatakan, IRT berinisial LN diduga positif Covid-19 meninggal di rumahnya pada Kamis (29/7) sekitar pukul 10.00 WIB.

"Informasi yang saya dapatkan LN sudah dua hari terakhir mengalami sakit. Sakit yang dialaminya LN menunjukkan gejala Covid-19, seperti batuk, sesak napas, dan demam," kata Jaladri didampingi Kasat Reskrim Polresta Palangka Raya Kompol Todoan Agung Gultom di Kota Palangka Raya, Kamis.

Menurut Jaladri, sebelum dinyatakan meninggal dunia korban sudah menunjukkan gejala mengarah ke Covid-19. Hanya saja, kata dia, yang bersangkutan saat sakit, tidak memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit. Sehingga almarhumah memilih melaksanakan perawatan di rumahnya saja selama dua hari hingga meninggal.

LN di kediamannya tidak tinggal sendiri, melainkan bersama suami dan anaknya. Setelah LN dinyatakan meninggal dunia, jenazahnya dibawa ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya oleh petugas dengan menggunakan alat pelindung lengkap (APD).

"Jenazah LN kini sudah dibawa ke rumah sakit RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, untuk ditindaklanjuti," ujar Jaladri.

Dia mengatakan, kurangnya kesadaran dan kewaspadaan masyarakat tentang penyebaran Covid-19, harus menjadi perhatian semua kalangan masyarakat. Jaladi menyarankan, apabila ada anggota keluarga yang menunjukkan gejala terpapar Covid-19, sebaiknya segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan terdekat.

"Puskesmas juga melakukan pemeriksaan swab antigen sehingga dapat ditangani lebih lanjut," kata Jaladri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement