Selasa 03 Aug 2021 06:31 WIB

8 Monyet Disiapkan untuk Uji Praklinis Vaksin Merah Putih

Sebelumnya, tim peneliti Vaksin Merah Putih telah menguji coba praklinik pada tikus.

Rep: Inas Widyanuratikah / Red: Ratna Puspita
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nizam mengatakan saat ini delapan ekor monyet telah tiba di lab biosafety level-3 Universitas Airlangga. Delapan monyet ini akan menjadi diuji coba menerima suntikan Vaksin Merah Putih. (Foto: Prof Nizam)
Foto: Tangkapan layar
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nizam mengatakan saat ini delapan ekor monyet telah tiba di lab biosafety level-3 Universitas Airlangga. Delapan monyet ini akan menjadi diuji coba menerima suntikan Vaksin Merah Putih. (Foto: Prof Nizam)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nizam mengatakan saat ini delapan ekor monyet telah tiba di lab biosafety level-3 Universitas Airlangga. Delapan monyet ini akan menjadi diuji coba menerima suntikan Vaksin Merah Putih. 

"Bukan monyet sembarang monyet, tapi monyet yang akan menjadi bagian penting riset Vaksin Merah Putih," kata Nizam, dalam pesan yang diterima Republika, Senin (2/8). 

Baca Juga

Ia menjelaskan, monyet yang datang tentunya dalam kondisi hidup dan sehat. Sebelumnya, Nizam mengatakan tim peneliti Vaksin Merah Putih telah menguji coba praklinik pada tikus (mice) dan menghasilkan kekebalan yang baik. 

Saat ini, uji praklinis dilanjutkan kepada monyet sebelum masuk ke uji klinis nantinya. "Mohon doa dan dukungannya, semoga pengembangan Vaksin Merah Putih segera dapat kita hasilkan," kata dia lagi. 

Vaksin Merah Putih merupakan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh sejumlah perguruan tinggi dan lembaga penelitian di Indonesia. Universitas Airlangga menjadi salah satu perguruan tinggi yang mengembangkan Vaksin Merah Putih berbasis adenovirus. 

Nizam menjelaskan, vaksin yang dikembangkan di Unair berdasarkan strain virus lokal Indonesia. Ia berharap, efikasi Vaksin Merah Putih nantinya bisa lebih tinggi dari vaksin-vaksin impor yang selama ini digunakan di Indonesia.

Selain Unair, Vaksin Merah Putih juga dikembangkan di tempat lain dengan berbagai basis pembuatan vaksin. Misalnya di Lembaga Eijkman, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement