Senin 09 Aug 2021 18:47 WIB

Data Covid tak Sinkron, Pemkot Solo Klarifikasi ke Pemprov

Gibran mengatakan data harian kasus Covid-19 sudah mulai membaik.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ratna Puspita
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal melakukan klarifikasi terkait sejumlah data Covid-19 kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah pada Selasa (10/8). Klarifikasi tersebut terkait data kasus penyebaran Covid-19 yang tidak sinkron antara yang dimiliki Pemkot dan data nasional. (Foto ilustrasi: Tes cepat antigen COVID-19 di terminal bus Kota Solo, Jawa Tengah)
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal melakukan klarifikasi terkait sejumlah data Covid-19 kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah pada Selasa (10/8). Klarifikasi tersebut terkait data kasus penyebaran Covid-19 yang tidak sinkron antara yang dimiliki Pemkot dan data nasional. (Foto ilustrasi: Tes cepat antigen COVID-19 di terminal bus Kota Solo, Jawa Tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal melakukan klarifikasi terkait sejumlah data Covid-19 kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah pada Selasa (10/8). Klarifikasi tersebut terkait data kasus penyebaran Covid-19 yang tidak sinkron antara yang dimiliki Pemkot dan data nasional. 

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, menyebutkan, data penambahan kasus Covid-19 di Solo pada Ahad (8/8) sebanyak 51 orang. Namun, pada data nasional penambahannya tertulis 382 orang. 

Baca Juga

Pemkot bakal mempertanyakan data yang tidak sinkron tersebut kepada Pemprov Jateng. "Ini kami mau konfirmasi data, data harus kami konfirmasikan ke gubernur kok datanya nasional sampai seperti itu," kata Ahyani kepada wartawan, Senin (9/8). 

Menurutnya, data tersebut harus disamakan dan disinkronkan. Pemkot akan memastikan apakah data tersebut ada yang tertunda (delay) saat dimasukkan atau penyebab lainnya. 

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan, tim dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) bakal ke Semarang untuk klarifikasi dan mengkroscek sejumlah data pada Selasa besok. "Datanya tidak sinkron. Turun level atau tidak, saya harus klarifikasi data dulu ke Provinsi," terang Gibran.

Gibran menyatakan, data harian penambahan kasus Covid-19 di Solo sudah mulai membaik. Selain itu, data kesembuhan juga membaik. "Data harian kita sudah bagus sekali, data kesembuhan, kasus update," ucapnya.

Dia menilai, penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sudah terlihat hasilnya. Pemkot bakal melakukan sejumlah pelonggaran jika nantinya level PPKM turun. Solo masih masuk level 4 pada penerapan PPKM 3-9 Agustus 2021. 

"Ya kalau sudah turun level ya kita longgarin. PPKM ini sudah mulai memperlihatkan hasil, kita sudah mulai membaik, tapi jangan kendor," imbuhnya.

Gibran menambahkan, tingkat testing Covid-19 di Solo juga paling tinggi. Dia menegaskan, meski kasus harian sudah turun, tetapi testing tidak boleh turun. 

"Kasusnya turun testingnya harus tetap tinggi, itu yang menjadi pegangan saya," kata dia.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, jumlah kasus penyebaran Covid-19 per Senin (9/8) secara kumulatif mencapai 24.545 dengan kasus aktif sebanyak 1.285 orang. Kasus aktif tersebut rinciannya, 1.097 orang isolasi mandiri/terpusat dan 188 pasien menjalani perawatan. 

Sedangkan 22.278 orang telah dinyatakan sembuh/pulang, serta 982 orang meninggal dunia. Pada Senin, terdapat penambahan kasus baru sebanyak 96 orang terkonfirmasi positif Covid-19. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement