Kamis 19 Aug 2021 22:06 WIB

Warga Jabar Diajak Sehat Lewat Edukasi Kesehatan Virtual

Saat ini diabetes masih menjadi momok yang perlu dilawan dan dicegah secara serius.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Fakhruddin
Warga Jabar Diajak Sehat Lewat Edukasi Kesehatan Virtual (ilustrasi).
Foto: Republika
Warga Jabar Diajak Sehat Lewat Edukasi Kesehatan Virtual (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Dalam rangka memperingati World Diabetes Day (Hari Diabetes Sedunia), warga Jawa Barat didorong untuk tetap sehat di masa pandemi Covid-19. Salah satunya digagas Tropicana Slim bersama Tim Penggerak PKK Jabar yang mengadakan edukasi kesehatan virtual dengan tema Jaga Asupan Gula Garam Lemak (GGL), Kamis (19/8).

Di mana Tropicana Slim konsisten mengajak keluarga Indonesia cegah diabetes sejak dini melalui cek gula darah secara berkala, aktif bergerak, menjaga pola makan serta edukasi batasi asupan gula. Kegiatan road to World Diabetes Day ini dimulai dengan sambutan dan pembukaan oleh Atalia Praratya selaku Ketua TP PKK provinsi Jawa Barat. Selain Ibu Atalia hadir pula Siska Gerfianti yang menjabat sebagai Ketua Pokja IV PKK Jawa Barat dan Annice Manthovani sebagai Brand Associate Tropicana Slim.

''Saat ini diabetes masih menjadi momok yang perlu dilawan dan dicegah secara serius oleh masyarakat,'' kata Felicia Kertawidjaja sebagai Manager Nutrifood Research Center, dalam sesi edukasi. Bukan hanya jumlahnya yang semakin tinggi di Indonesia, usia penderita diabetes khususnya diabetes tipe 2, juga sudah semakin muda dalam beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan data Riskesdas 2013, 90 persen dari total kasus diabetes merupakan diabetes tipe 2, yang umumnya terjadi pada orang dewasa. Namun beberapa tahun terakhir makin banyak ditemukan pada usia dewasa muda di bawah 30 tahun bahkan pada anak-anak dan remaja.

 

Hal ini kata Felicia, dikarenakan kurangnya pengetahuan yang tepat terkait pencegahan diabetes di keluarga, ditambah lagi anak-anak yang suka jajan makan kurang sehat dan tinggi gula serta kurang aktivitas fisik. Sehingga mengakibatkan anak berpotensi memiliki berat badan berlebih atau obesitas yang membuat mereka makin berisiko menderita diabetes.

Inilah mengapa lanjut Felicia, edukasi terkait diabetes sejak dini sangat penting di keluarga, baik kepada ayah, ibu, maupun anak, agar seluruh anggota keluarga Indonesia bisa sadar dan tahu cara yang tepat mencegah dan melawan diabetes. Jika tidak ditangani dengan baik, menurut World Health Organization, angka kejadian diabetes diprediksi akan melonjak hingga 21,3 juta jiwa pada 2040.

Selain itu ungkap Felicia, dukungan seluruh keluarga sangat diperlukan bagi anggota keluarga yang sudah menyandang diabetes. Di antaranya mengantarkan berobat, mengingatkan untuk selalu minum obat dan menyediakan makanan sehat.

Sehingga sambung Felicia, kadar gula darah dapat terkontrol baik dan penderita diabetes dapat terhindar dari komplikasi-komplikasi yang mengancam nyawa maupun menurunkan kualitas hidup. Edukasi kesehatan virtual ini diikuti sebanyak 353 peserta perwakilan PKK Jawa Barat dari 27 kota/kabupaten.

Para peserta mengikuti edukasi virtual kesehatan serta berbagai kegiatan yang seru dan edukatif, seperti yel-yel dan lomba pantun seputar gula garam lemak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement