Selasa 24 Aug 2021 12:30 WIB

PDIP-Gerindra Bertemu, Hasto: Nostalgia Pilpres 2009

Elite PDIP turut hadir dalam pertemuan dengan pengurus Gerindra.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menggelar pertemuan di kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (24/8).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menggelar pertemuan di kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menerima kunjungan pengurus DPP Partai Gerindra yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal partai Ahmad Muzani. Hasto mengatakan pertemuan tersebut menjadi kenangan tersendiri, sebab kedua partai pernah berkoalisi mengusung Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto di pemilihan presiden (Pilpres) 2009.

"Dengan kunjungan ini langsung bernostalgia pada tahun 2009 lalu, pasangan Mega-Prabowo saat itu kita bekerja sama," ujar Hasto, membuka pertemuan antara PDIP dan Gerindra yang dilihat secara daring, Selasa (24/8).

Baca Juga

Pilpres 2009, kata Hasto, memperlihatkan politik yang menghalalkan segala cara. Saat adanya manipulasi daftar pemilih tetap (DPT), elemen Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang jadi pengurus partai, hingga bantuan sosial yang dijadikan alat meningkatkan elektoral.

"Dan demokrasi mengunakan hukum aparat sebagai alat untuk memenangkan pemilu itu menjadi evaluasi bersama dari kedua partai," ujar Hasto.

"Sehingga kemudian dari situlah terbangun cita-cita bagaimana demokrasi yang sejati-sejatinya dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Sehingga itu betul-betul dapat diperjuangkan bersama," tambahnya.

Lewat keterangan tertulisnya, Hasto menjelaskan bahwa pertemuan tersebut dalam rangka menjalin komunikasi dan silaturahmi antara kedua partai. Ia didampingi sejumlah elite PDIP, yakni Yasona H Laoly, Komaruddin Watubun, Djarot Saiful Hidayat, Sadarestuwati, Eriko Sotarduga, Utut Adianto, dan Bambang Wuryanto. Pertemuan tersebut juga dalam rangka menjalin pemahaman terhadap agenda bagi masa depan bangsa dan negara.

"Termasuk bagaimana bersama-sama menggelorakan semangat gotong royong untuk mengatasi pandemi. Karena itulah, menu yang kami persiapkan juga khusus," ujar Hasto.

Pertemuan tersebut juga dipastikan menerapkan protokol kesehatan. Menu khusus juga disiapkan PDIP untuk jajaran elite Partai Gerindra, yakni sayur lodeh tujuh rupa yang merupakan bagian dari kekayaan budaya masyarakat.

"Biasanya ini dilakukan sebagai semacam bagian dari doa ketika wabah atau bencana terjadi. Kita berharap pandemi Covid-19 ini segera bisa diatasi bersama dengan bergotong royong," ujar Hasto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement