Selasa 31 Aug 2021 13:48 WIB

Program Pemulihan Ekonomi, Sasar Perempuan UMKM di Jabar

Program ini menargetkan 10 ribu calon pengusaha dan pengusaha muda perempuan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Konferensi pers virtual program pemulihan ekonomi bagi UMKM perempuan yang terdampak pandemi.
Foto: Istimewa
Konferensi pers virtual program pemulihan ekonomi bagi UMKM perempuan yang terdampak pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Standard Chartered, YCAB Foundation, dan YBI meluncurkan program pemulihan ekonomi bagi UMKM perempuan yang terdampak pandemi. Menurut Head of Corporate Affairs, Brand & Marketing Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei, the Philippines), Standard Chartered, Diana Mudadalam, dengan mengintegrasikan aspek digital, program ini menargetkan 10 ribu calon pengusaha dan pengusaha muda perempuan, di Jabodetabek, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Program ini dibuat, untuk mendukung kaum muda, khususnya perempuan pengusaha UMKM, agar pulih dari dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19," ujar Diana saat konferensi pers virtual, Selasa (31/8).

Diana menjelaskan, program ini adalah bagian dari Futuremakers yang merupakan inisiatif global Bank untuk mengatasi kesenjangan dengan menggalakkan inklusi ekonomi bagi kaum muda. Termasuk mereka yang terdampak oleh Covid-19, di negara-negara tempat Bank beroperasi. "Program ini, didukung oleh YCAB Foundation dan Youth Business International (YBI)," katanya.

Covid-19 Economic Recovery Programme, kata dia, bertujuan untuk mendukung kaum muda antara 18-35 tahun yang berjuang untuk mencari pekerjaan atau memulai bisnis di lingkungan ekonomi yang menantang saat ini. Dengan metodologi terkini, program ini mengintegrasikan elemen digital melalui pengembangan sistem pembelajaran pendidikan yang memiliki fitur Chatbot dengan Learning Management System (LMS) dan Helpline yang tertanam di dalamnya.

"Program ini pun dirancang khusus untuk melayani pengusaha dengan literasi digital rendah, alat digital ini memanfaatkan platform WhatsApp untuk alasan kebiasaan dan kemudahan penggunaan," katanya.

Selain itu, kata dia, modul baru yang melengkapi pelatihan literasi keuangan dasar juga dapat diakses, yang mencakup informasi terkait Covid-19 (protokol kesehatan & pembaruan vaksinasi), manajemen stres, dan pelatihan tentang cara mengubah bisnis mereka.

Selain dukungan teknologi, kata dia, pelatihan literasi keuangan serta akses ke dukungan permodalan dan sesi pendampingan kelompok rencananya juga akan diberikan kepada 10 ribu calon pengusaha dan pengusaha muda perempuan yang terpilih di 4 provinsi. Yakni area Jabodetabek, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah, sebagai bentuk bantuan holisitk bagi mereka yang paling terpukul oleh krisis akibat pandemi. 

“Melihat kondisi saat ini yang terjadi kepada para pelaku UMKM, setiap dukungan bagi para pengusaha muda sangat berarti untuk membantu masyarakat bangkit setelah diterpa pandemi," katanya.

Di awal pandemi di 2020, kata dia, Bank telah menggulirkan program bantuan penanganan langsung Covid-19 untuk Indonesia sebesar Rp7,1 Miliar. Pihaknya optimistis Economic Recovery Programme yang mulai dijalankan tahun ini akan dapat membawa dampak positif. Serta, menjadi katalis bagi para pengusaha muda dan UMKM Indonesia untuk bangkit dan berkontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional.

Menurut CEO YCAB Foundation, Veronica Colondam, setelah bertahun-tahun bekerja dalam meningkatkan kesejahteraan, pihaknya sedih melihat kemunduran yang disebabkan oleh pandemi ini. Oleh karena itu, dia bersemangat untuk menjadi bagian dari inisiatif global ini dalam mengambil langkah pertama yang diperlukan menuju pemulihan dan pertumbuhan baru. 

Melalui pendidikan dan pembiayaan inovatif, pihaknya berkomitmen, untuk mendukung pelaku usaha muda perempuan untuk berkontribusi pada pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19. “Dampak pandemi yang berkelanjutan terus melumpuhkan ekonomi dan mengganggu normalnya operasi bisnis, pengusaha muda, terutama yang menjalankan bisnis kecil dan dari komunitas rentan menjadi sektor yang paling terpukul," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement