Jumat 10 Sep 2021 00:16 WIB

Mematangkan Mekanisme Berwisata di Pangandaran saat Pandemi

Semua wisatawan wajib mencegah peluang penyebaran Covid-19.

Satpol PP Provinsi Jabar bersama Satpol PP Kabupaten Pangandaran melakukan pengecekan kesiapan sarana dan prasaranan prokes di sejumlah objek wisata di Kabupaten Pangandaran, Sabtu (14/8)
Foto: Satpol PP Kabupaten Pangandaran.
Satpol PP Provinsi Jabar bersama Satpol PP Kabupaten Pangandaran melakukan pengecekan kesiapan sarana dan prasaranan prokes di sejumlah objek wisata di Kabupaten Pangandaran, Sabtu (14/8)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Ketatnya penerapan protokol kesehatan tidak lantas mengurangi antusiasme wisatawan untuk berkunjung ke kawasan wisata Pangandaran. Hal itu terbukti dalam ajang uji coba pembukaan destinasi wisata Pangandaran sepekan ini.

Sedikitnya puluhan ribu wisatawan berkunjung ke Kabupaten Pangandaran, akhir pekan kemarin. Mereka mengunjungi seluruh objek wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran. Bahkan, data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran menunjukkan, terdapat 14.869 wisatawan yang berkunjung ke lima destinasi wisata di Pangandaran secara bergiliran pada Ahad (5/9).

Kepala Disparbud Kabupaten Pangandaran Untung Saeful Rachman mengatakan, antusias wisatawan selama masa uji coba pembukaan destinasi wisata di Kabupaten Pangandaran cukup tinggi. Dari sekian destinasi wisata, Pantai Pangandaran merupakan objek wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan, yakni mencapai 9.582 orang.​

Penerapan protokol kesehatan (prokes) yang diberlakukan secara ketat tidak lantas mengurangi minat berkunjung ke Pangandaran. Untung menjelaskan, selama uji coba, setiap objek wisata dibatasi pengunjungnya, yakni maksimal 25 persen dari kapasitas. Jumlah wisatawan yang ada di setiap objek wisata selalu dipantau, dengan menghitung kendaraan yang masuk dan keluar, agar tidak melebihi kapasitas.

Menurut dia, sejauh ini penerapan pembatasan itu berjalan dengan baik. Wisatawan yang datang ke satu objek wisata dipastikan tidak sampai melebihi ketentuan yang ditentukan. ​Untung menambahkan, para pelaku pariwisata juga menjadi kepanjangan tangan pemerintah daerah, terutama untuk mengedukasi wisatawan dalam penggunaan masker. ‘’Alhamdulillah, selama ini masih sesuai harapan,’’ ujar dia.

Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Pangandaran Suheryana mengatakan, berdasarkan evaluasi sementara, uji coba pembukaan destinasi wisata berjalan baik. Pembatasan wisatawan di masing masing objek wisata juga berjalan maksimal.

Penerapan prokes di objek wisata, tutur dia, sudah dipatuhi dengan baik. ‘’Lebih 90 persennya sudah pakai masker. Wisatawan juga sadar akan pentingnya jaga jarak,’’ kata dia. Diakui Suheryana, masih ditemukan wisatawan yang berkerumun di objek wisata. Namun, petugas langsung memberikan pengertian agar mereka tidak berkerumun.

 

Menurut Suheryana, pengawasan penerapan prokes selama uji coba pembukaan destinasi wisata di Kabupaten Pangandaran melibatkan juga aparat TNI dan Polri. "Semua kita libatkan dalam pengawasannya. Sejauh ini berjalan sesuai harapan,’’ tambah dia.​

 

Suheryana menyebutkan, petugas juga melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala. Selain itu, edukasi wisatawan terkait penerapan prokes selalu dilakukan. Ia mengatakan, dengan uji coba pembukaan destinasi wisata, diharapkan muncul format aman berwisata di masa pandemi Covid-19. Dengan begitu, apabila Kabupaten Pangandaran sudah masuk Level 2 dalam penerapan PPKM, maka Kabupaten Pangandaran siap menyambut wisatawan dengan lebih aman.

 

Suheryana mengakui, masih terdapat catatan yang harus diperbaiki. Ia mencontohkan, akurasi estimasi wisatawan yang masuk dan keluar di satu objek wisata harus lebih pasti. Kata dia, uji coba pembukaan destinasi wisata itu masih akan dilakukan apabila Kabupaten Pangandaran masih menerapkan PPKM Level 3.

 

Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata mengatakan, sektor pariwisata merupakan sumber pendapatan signifikan di Kabupaten Pangandaran. Di tengah pemberlakuan PPKM, pihaknya tentu akan memberlakukan aturan prokes secara ketat di lokasi wisata.

 

Dengan demikian, tegas dia, Covid-19 dapat dicegah dan pertumbuhan ekonomi Pangandaran bisa terjaga. ‘’Optimis, Pangandaran akan menjadi model percontohan berwisata di era pandemi,’’ tandasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement