Jumat 17 Sep 2021 14:03 WIB

Penjualan SR015 di Bareksa Naik 93 Persen

Realisasi pemesanan SR015 sudah mencapai Rp 27 triliun.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
 Operator menujukkan website Reksadana Bareksa di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (11/4). Platform e-investasi Bareksa kembali mencatatkan rekor penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel, di tengah gejolak pasar akibat sentimen pandemi Covid-19 dan potensi pengetatan kebijakan moneter oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Operator menujukkan website Reksadana Bareksa di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (11/4). Platform e-investasi Bareksa kembali mencatatkan rekor penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel, di tengah gejolak pasar akibat sentimen pandemi Covid-19 dan potensi pengetatan kebijakan moneter oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform e-investasi Bareksa kembali mencatatkan rekor penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel, di tengah gejolak pasar akibat sentimen pandemi Covid-19 dan potensi pengetatan kebijakan moneter oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed. Bareksa mencatat lonjakan penjualan Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR015.

CEO dan Co Founder PT Bareksa Portal Investasi, Karaniya Dharmasaputra menyatakan penjualan SR015 perseroan melonjak hingga 93 persen dibandingkan SR seri sebelumnya yakni SR014. Nilai penjualan SR015 juga merupakan yang tertinggi di Bareksa sejak menjadi mitra distribusi resmi SBN Ritel pada 2018 lalu.

"Tingginya minat investor Bareksa terhadap SR015 menunjukkan bahwa instrumen investasi yang berbasis syariah, aman dan menguntungkan, menjadi pilihan investasi di tengah gejolak pasar saat ini," kata Karaniya dalam keterangan pers, Jumat (17/9).

Ia mengatakan, sehari sebelum penutupan masa penawaran, pemesanan SR015 sudah ditutup karena realisasi pemesanan sudah mencapai Rp 27 triliun. Ini jauh melampaui target pemerintah yang senilai Rp 10 triliun.

Jumlah nilai pemesanan tersebut telah melalui proses settlement dan diresmikan oleh Kementerian Keuangan. Maka SR015 menjadi pemegang rekor tertinggi baru SBN Ritel dan SBSN Ritel yang dijual secara online.

SR015 bakal menggeser posisi SR013 sebagai juara SBSN Ritel yang sebelumnya terjual Rp 25,66 triliun dan ORI019 sebagai juara SBN Ritel yang sebelumnya terjual Rp 26 triliun. Adapun juara SBN Ritel yang tidak bisa diperdagangkan (non tradable) dipegang SBR010.

Seluruh dana yang dihimpun dari penjualan SR015 digunakan untuk membantu pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Termasuk membiayai pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia, serta memperluas basis investor dalam negeri.

Karaniya menambahkan larisnya penjualan SR015 ini, salah satunya, karena didukung insentif pemerintah yang menurunkan pajak kupon atau imbalan obligasi. Pajak SBN Ritel sebelumnya 15 persen, kini jadi 10 persen.

"Selain itu, di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19, masyarakat butuh instrumen investasi yang aman dan likuid, maka SR015 adalah jawabannya," kata Karaniya.

Bareksa sendiri telah meraih penghargaan dari Kementerian Keuangan sebagai mitra distribusi (Midis) terbaik SBN Ritel kategori non bank untuk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel pada 2019 dan 2020 serta Midis terbaik Surat Utang Negara (SUN) Ritel kategori non bank pada 2020. Hingga akhir tahun ini, pemerintah berencana membuka masa penawaran ORI020 pada 4 Oktober dan Sukuk Tabungan (ST) seri ST008 pada 1 November mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement