Ahad 19 Sep 2021 01:18 WIB

Polisi Investigasi Dugaan Penembakan di Tembagapura

Penembakan bus PT Freeport Indonesia terjadi di Mile 61, Distrik Tembagapura, Jumat (

Kepolisian Resor Mimika, Papua, masih melakukan investigasi dan belum bisa memastikan apakah terjadi penembakan terhadap satu unit kendaraan pengawal konvoi bus karyawan PT Freeport Indonesia saat melintas di Mile 61, Distrik Tembagapura, pada Jumat (17/9). (Foto: Konvoi bus karyawan PT Freeport Indonesia)
Foto: Antara/Jeremias Rahadat
Kepolisian Resor Mimika, Papua, masih melakukan investigasi dan belum bisa memastikan apakah terjadi penembakan terhadap satu unit kendaraan pengawal konvoi bus karyawan PT Freeport Indonesia saat melintas di Mile 61, Distrik Tembagapura, pada Jumat (17/9). (Foto: Konvoi bus karyawan PT Freeport Indonesia)

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Kepolisian Resor Mimika, Papua, masih melakukan investigasi dan belum bisa memastikan apakah terjadi penembakan terhadap satu unit kendaraan pengawal konvoi bus karyawan PT Freeport Indonesia saat melintas di Mile 61, Distrik Tembagapura, pada Jumat (17/9). "Kami masih lakukan investigasi. Yang jelas dari barang bukti yang ditemukan di kendaraan itu bukan lubang terkena tembakan peluru. Kami belum bisa memastikan apakah goresan yang ada di kendaraan itu karena terkena tembakan atau karena sebab yang lain," kata Kapolres Mimika AKBP IGG Era Adhinata di Timika usai memimpin apel gabungan pengamanan PON XX Papua di Klaster Kabupaten Mimika, Sabtu (18/9).

Kapolres Mimika memastikan situasi keamanan di Mimika menjelang PON XX Papua saat ini aman dan kondusif. Demikian pun di wilayah Tembagapura dan sekitarnya yang merupakan area operasi pertambangan PT Freeport Indonesia dalam kondisi aman.

Baca Juga

"Situasi di Kabupaten Mimika saat ini aman. Saya juga memastikan situasi di Tembagapura dalam kondisi aman," ujarnya.

Menjelang perhelatan PON XX Papua, 2-15 Oktober 2021, situasi di sejumlah kabupaten pedalaman Papua hingga kini masih terus bergejolak. Beberapa hari lalu, gerombolan kriminal separatis bersenjata menyerang petugas pemerintah dan membakar fasilitas umum di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Dalam kejadian itu, seorang tenaga kesehatan bernama Gabriella Melani meninggal dunia. Adapun untuk mengamankan PON XX Papua di Klaster Kabupaten Mimika, akan dikerahkan sekitar 1.500 personel, terdiri atas 997 personel Polri yaitu dari jajaran Polres Mimika dan ditambah dengan pasukan Brimob Nusantara yang didatangkan dari sejumlah Polda.Adapun dari unsur TNI akan dikerahkan personel sebanyak 485 orang.

Selain itu, pengamanan PON XX Papua di Klaster Kabupaten Mimika juga akan didukung oleh Satuan Polisi Pamong Praja Pemkab Mimika, personel SAR Timika dan berbagai organisasi masyarakat serta paguyuban.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement