Selasa 21 Sep 2021 15:07 WIB

Satu TNI Gugur dalam Kontak Senjata dengan KKB di Kiwirok

Satu personel TNI gugur dalam kontak senjata dengan KKB di Kiwirok, Papua.

Rep: Flori Sidebang / Red: Bayu Hermawan
Teroris Kelompok Kriminal Bersenjata membakar fasilitas umum di Distrik Kiwirok, Papua.
Foto: Antara
Teroris Kelompok Kriminal Bersenjata membakar fasilitas umum di Distrik Kiwirok, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Personel TNI kembali terlibat kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Ngalum Kupel di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (21/9). Satu orang personel TNI meninggal dunia akibat insiden itu.

"Sekira pukul 06.40 WIT, telah terjadi kontak (senjata) antara aparat TNI dengan KST (Kelompok Separatis Teroris) Ngalum Kupel di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang yang mengakibatkan satu anggota TNI gugur," kata Kapendam XVII/Cendrawasih, Letkol Arm Reza Nur Patria kepada wartawan, Selasa (21/9).

Baca Juga

Reza menjelaskan, peristiwa tersebut tepatnya terjadi di Bandara Kiwi, Distrik Kiwirok. Saat itu, kata dia, personel TNI sedang mengamankan Bandara Kiwi terkait rencana evakuasi jenazah mendiang tenaga kesehatan (nakes) bernama Gabriela Meilani yang meninggal dunia saat kelompok Ngalum Kupel menyerang dan membakar puskesmas di Distrik Kiwirok, Senin (13/9) lalu. 

"Mohon doa dari kita semua, semoga aparat TNI-Polri yang bertugas selalu dalam perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa dalam menegakkan kedaulatan NKRI di tanah Papua," ujarnya.

Sebelumnya, kontak senjata antara TNI dan KKB Ngalum Kupel juga terjadi di Distrik Kiwirok pada pekan lalu, Senin (13/9). Salah satu fasilitas umum, yakni puskesmas setempat dibakar oleh kelompok Ngalum Kupel.

Akibatnya, 11 tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di rumah sakit tersebut berusaha melarikan diri dari serangan KKB. Namun, satu nakes, yaitu Gabriela Meilani diketahui meninggal dunia dalam insiden tersebut. Sedangkan satu anggota TNI mengalami luka tembak.

Kemudian, satu nakes lainnya, atas nama Gerald Sokoy, hingga kini masih belum diketahui keberadaannya. Aparat TNI dan Polri pun terus berupaya mencari keberadaan Gerald Sokoy.

Sementara itu, pascapenyerangan, TNI telah mengevakuasi sembilan nakes yang selamat dari peristiwa tersebut. Mereka dibawa ke Jayapura untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement