REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor menyoroti dampak perekonomian atas penutupan salah satu landmark Kota Bogor, yaitu gerai PT Matahari Department Store Taman Topi di Jalan Kapten Muslihat, akibat pandemi Covid-19. Padahal, gerai Matahari tersebut telah melayani publik sejak 1980.
"Kan, yang kerja-kerja di ritel itu mungkin diberhentikan, parkir juga jadi tidak ada, buat pemasukan daerah," kata Kepala Disperindag Kota Bogor, Ganjar Gunawan ketika dimintai tanggapannya di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/9).
Pantauan di lokasi, gerai tersebut tampak tutup hingga pagar. Ada informasi yang terpampang di gerai bahwa Matahari Taman Topi, sebelumnya sejak 1960 bernama de Zon (bahasa Belanda berarti Matahari), sebelum dibeli pemilik Matahari Department Store pada 1980. Diinformasikan gerai tersebut telah tutup per 16 September 2021.
Hanya saja, masyarakat masih bisa berbelanja di Matahari di Lipo Plaza Ekalokasari, Jalan Siliwangi, Kelurahan Sukasari, Kota Bogor atau di Cibinong City Mall di Jalan Tegar Beriman, Kabupaten Bogor. Ada empat gerai Matahari di Kota Bogor, yaitu di Bogor Trade World di Jalan Veteran, Lipo Plaza Keboen Raya, Matahari Taman Topi, dan Lipo Plaza Ekalokasari.
Saat ini, gerai Matahari tinggal satu yang buka di Ekalokasari. Menurut Ganjar, dengan keputusan manajemen Matahari menutup hampir semua gerai di Kota Bogor maka bisa menyumbang penambahan pengangguran. Menurut Ganjar, keputusan ini menyusul PT Hero Supermarket Tbk yang lebih dulu menutup gerai Giant di berbagai lokasi, termasuk Kota Bogor.
"Jelas, ada dampaknya," ujar Ganjar. Nama Matahari Department Store familiar di masyarakat, bahkan tak hanya dikenal sebagai pusat perbelanjaan tetapi juga menjadi nama lokasi wisata di kawasan Puncak.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
