Jumat 24 Sep 2021 13:47 WIB

Isu Azis Syamsuddin Tersangka, DPR: Jangan Berandai-andai

Wakil Ketua DPR menanggapi kabar yang menyebut Azis Syamsuddin telah tersangka.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar yang menyebut bahwa Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin telah ditetapkan sebagai tersangka terus berhembus dalam beberapa waktu terakhir. Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, meminta semua pihak menunggu kabar resmi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dasco mengatakan, menurutnya kabar-kabar yang menyebut Azis Syamsuddin sebagai tersangka belum ada pernyataan resmi dari KPK. Ia pun mengajak semua pihak untuk menyerahkan permasalahan yang membelit rekannya sesama pimpinan KPK sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Baca Juga

"Jangan kita berandai andai kalau belum ditetapkan ya jangan bIlang ditetapkan," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (24/9). 

Hari ini diketahui KPK memanggil Azis untuk dilakukan pemeriksaan mengenai kasus dugaan korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengurusan perkara di Lampung Tengah. Menanggapi itu, Dasco mengaku belum mengetahui pasti kabar terbaru politikus Partai Golkar tersebut.

 

"Saya belum tahu perkembangan Pak Azis apakah datang atau nggak, pagi ini saya belum dapat kabarnya nanti saya cek," ujarnya.

Dasco menambahkan, dirinya terakhir berkomunikasi dengan Azis pada saat rapat paripurna Selasa, (21/9) lalu. Selain itu, Dasco enggan menanggapi terkait apakah kasus yang tengah membelit Azis tersebut menganggu kerja DPR. Terlebih lembaga tersebut tengah berkomitmen untuk menjadi lembaga yang bersih.

"Soal menganggu, nggak mengganggu, mari kita kemudian menganut asas praduga tak bersalah, jadi sebelum inkrah kita jangan berandai andai," katanya.

Terkait proses pergantian pimpinan di DPR dirinya juga belum mau berbicara banyak. Namun ia menyerahkan proses pergantian pimpinan kepada partai.

"Kalau itu kita nanti bicara, itu diserahkan kepada partai kalau memang ada,"ucap. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement