Selasa 28 Sep 2021 13:48 WIB

Dinsos Salurkan Bansos untuk Anak Kehilangan Orang Tua

Bansos diutamakan bagi mereka yang terpapar dan terdampak pandemi Covid-19. 

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Siti Muntamah Oded MD (Istri Wakil Wali Kota Bandung)
Foto: Istimewa
Siti Muntamah Oded MD (Istri Wakil Wali Kota Bandung)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung mengklaim telah menyalurkan bantuan kepada anak yang kehilangan orang tua akibat Covid-19. Penyaluran bantuan sosial tunai sebesar Rp 500 ribu dilakukan bersama dengan 60 ribu orang lainnya beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Sosial Kota Bandung Tono Rusdiantono memastikan, telah menyalurkan bantuan kepada anak yang kehilangan orang tua akibat Covid-19. Dia mengatakan, bantuan sebesar Rp 500 ribu itu telah disalurkan kurang lebih kepada 60 ribu orang yang belum pernah mendapat bantuan.

"Kemarin, bansos yang diutamakan mereka yang terpapar dan terdampak pandemi Covid-19. Pemerintah peduli terhadap anak yatim," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (28/9).

Dia menuturkan, selain anak yatim, pihaknya juga menyalurkan bantuan kepada penyandang disabilitas, lansia terlantar, dan mereka yang terdampak. Kriteria penerima bantuan adalah mereka yang terdampak Covid-19, namun belum pernah mendapatkan bantuan. "Pemkot mah sudah duluan," ungkapnya.

Sebelumnya, sebanyak 542 orang anak di Kota Bandung menjadi yatim, piatu, dan yatim piatu akibat orang tua mereka meninggal karena Covid-19. "Setelah kita data kemarin bersama bukan PKK itu Puspaga (pusat pembelajaran keluarga), PKK hanya membantu kita collect itu kurang lebih sebanyak 452 anak yang yatim, piatu atau yatim piatu," ujar Ketua TP PKK Kota Bandung, Siti Muntamah.

Pihaknya tengah mengecek apakah anak-anak yang menjadi yatim piatu diasuh oleh keluarga besar mereka. Perempuan yang akrab disapa Ummi Oded ini mengaku, jika anak yatim piatu tersebut tidak mendapatkan pengasuhan, maka dapat dititipkan kepada panti asuhan.

Dia mengatakan, panti asuhan di Kota Bandung akan memperhatikan anak-anak tersebut. "Kalau bapak ibu tidak ada, anak jadi yatim piatu dan mungkin sebatang kara kita belum mengecek sampai ke dalam kita akan lihat apakah keluarga besar berjalan sehingga diambil keluarga besar untuk pengasuhan atau kita titipkan kepada panti yang sesuai dengan anak tersebut. Kita sedang mengkondisikan itu semua," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement