Selasa 28 Sep 2021 17:29 WIB

Warga Rengaspayung Minta Tolong Jokowi, Ada Apa?

Warga selalu dilanda ketakutan, terutama saat hujan turun di malam hari. 

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Tanah ambles di Blok Rengaspayung, Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu semakin parah, Selasa (28/9).
Foto: Lilis Sri Handayani/Republika
Tanah ambles di Blok Rengaspayung, Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu semakin parah, Selasa (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Tanah ambles di Blok Rengaspayung, Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, semakin parah. Mereka minta tolong kepada Presiden Joko Widodo, untuk mengatasi persoalan yang tak kunjung selesai selama beberapa tahun terakhir itu.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Selasa (28/9), kondisi tanah ambles itu terutama terjadi di RT 09 RW 05 Blok Rengaspayung. Permukaan jalan desa yang melintasi rumah-rumah warga di RT tersebut bahkan telah ambles sekitar empat meter.

Kondisi itu menyebabkan tiga rumah yang ada di pinggir jalan tersebut terancam ambruk. Yakni, rumah milik Abdul Muin, Nuryaman dan Reca Dewi Septiana.

Bahkan, bagian dapur milik Abdul Muin dan Nuryaman telah ambruk tak bersisa. Saat Republika.co.id mengunjungi lokasi itu pada 1 Juli 2021, dapur rumah tersebut masih berdiri meski pondasinya sudah menggantung dan bagian dinding serta atapnya harus disangga menggunakan kayu dan bata merah.

"Ambruk sekitar dua bulan lalu. Kejadiannya bersamaan, saat permukaan jalan ambles, dapur dan kamar mandi rumah saya juga ambruk," kata Abdul Muin, Selasa (28/9).

Abdul Muin mengatakan, ambruknya bagian dapur dan kamar mandinya itu terjadi saat hujan turun di malam hari. Meski demikian, dia tetap bersyukur keluarganya tidak menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Sementara itu, bagian samping rumah milik Reca Dewi Septiana, pondasinya juga sudah menggantung. Dindingnya pun telah membentuk retakan besar. Jika bagian samping rumahnya itu ambruk, maka bagian utama rumah tersebut juga akan ikut ambruk.

"Rangka kayunya kan tersambung. Jadi kalau ini (bagian samping) ambruk, ya (bagian tengah rumah) juga akan ikut ketarik," tutur Reca.

Reca mengaku, selalu dilanda ketakutan, terutama saat hujan turun di malam hari. Apalagi, dia hanya tingga berdua bersama anaknya yang masih balita karena suaminya bekerja di luar kota.

"Sekarang kan hujan mulai sering turun. Kalau malam saya tidak bisa tidur, takut rumah ambruk," keluh Reca.

Reca pun berharap, agar Presiden Joko Widodo turun tangan untuk mengatasi masalah tersebut. Dia mengatakan, kondisi tanah ambles itu sudah terjadi sejak 2019. Sejumlah upaya yang dilakukan instansi terkait, tak mampu mengatasi masalah itu.

"Tolong Pak Jokowi, bantu warga di sini. Musim hujan akan segera tiba, kami ketakutan," tutur Reca.

Sementara itu, untuk mencegah agar ketiga rumah itu tidak ambruk, salah satu perusahaan bersimpati menyumbangkan karung tanah pada Agustus 2021. Karenanya, ratusan karung tanah terlihat terpasang mengitari rumah tersebut dan menjadi pembatas dengan permukaan jalan desa yang telah ambles.

Namun, karung tanah itupun disebut hanya bertahan sekitar dua pekan. Karung tanah tersebut juga ambles.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement