Selasa 28 Sep 2021 17:34 WIB

Tanah Ambles Timbulkan Suara Gemuruh Keras, Pertanda Apa?

Jika suara itu terdengar, maka dipastikan tanah di sekitar rumahnya kembali ambles.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Tanah ambles di Blok Rengaspayung, Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu semakin parah, Selasa (28/9).
Foto: Lilis Sri Handayani/Republika
Tanah ambles di Blok Rengaspayung, Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu semakin parah, Selasa (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Tanah ambles di Blok Rengaspayung, Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, semakin parah dan menimbulkan suara gemuruh yang keras. Kondisi ini menimbulkan rasa ketakutan warga desa setempat. 

"Warga selalu dilanda ketakutan, terutama saat hujan turun di malam hari," ujar warga Blok Rengaspayung, Reca Dewi Septiana, saat ditemui, Selasa (28/9).

Apalagi, dia hanya tingga berdua bersama anaknya yang masih balita karena suaminya bekerja di luar kota. "Sekarang kan hujan mulai sering turun. Kalau malam saya tidak bisa tidur, takut rumah ambruk," keluh Reca.

Wajar, ini karena fondasi rumahnya juga sudah menggantung. Dindingnya pun telah membentuk retakan besar. Jika bagian samping rumahnya itu ambruk, maka bagian utama rumah tersebut juga akan ikut ambruk.

Selain itu, Reca pun kerap mendengar suara gemuruh keras dari dalam tanah. "Jika suara itu terdengar, maka dipastikan tanah di sekitar rumahnya kembali ambles," ungkapnya.

Reca pun berharap, agar Presiden Joko Widodo turun tangan untuk mengatasi masalah tersebut. Dia mengatakan, kondisi tanah ambles itu sudah terjadi sejak 2019. Sejumlah upaya yang dilakukan instansi terkait, tak mampu mengatasi masalah itu.

Tokoh masyarakat setempat, Tamrin, mengungkapkan, selain mengancam rumah warga, tanah ambles juga mengancam tembok penahan Sungai Cimanuk. Tembok tersebut menjadi pembatas antara sungai Cimanuk dengan jalan desa dan pemukiman warga.

"Permukaan tembok itu telah turun satu meter," kata Tamrin.

Tamrin mengatakan, jika tembok tersebut sampai jebol, maka banjir besar akan mengancam tiga kecamatan. Yakni, Kecamatan Kertasemaya, Jatibarang dan Bangodua.

"Jalur utama pantura (penghubung Indramayu-Jakarta) juga otomatis akan kena bahkan terancam lumpuh," Tamrin.

Untuk itu, Tamrin berharap agar pemeirntah segera mengatasi kondisi tersebut. Apalagi, saat ini musim hujan sudah mulai tiba sehingga ancaman bencana tersebut semakin besar. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement