Jumat 15 Oct 2021 17:26 WIB

SMRC: Mayoritas Masyarakat tak Setuju Jokowi Nyapres di 2024

Survei SMRC tunjukan 62 persen masyarakat tak setuju jika Jokowi kembali jadi Capres.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bayu Hermawan
Direktur Program SMRC Sirojudin Abbas
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Direktur Program SMRC Sirojudin Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukan mayoritas masyarakat tidak setuju jika Joko Widodo (Jokowi) kembali maju pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. SMRC juga melakukan survei terkait wacana amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

"Mayoritas warga, 62 persen tidak setuju atau sangat tidak setuju Presiden Joko Widodo kembali menjadi calon presiden untuk ketiga kalinya di pemilihan 2024," ujar Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas, dalam rilis daring, Jumat (15/10).

Baca Juga

Sirojudin menjelaskan, 62 persen itu terdiri dari 48 persen menyatakan tidak setuju jika Jokowi kembali maju sebagai calon presiden di 2024. Sedangkan 14 persen lainnya menjawab sangat tidak setuju jika mantan Gubernur DKI Jakarta maju di Pilpres 2024.

Sedangkan, hanya 4 persen masyarakat yang menyatakan sangat setuju jika Jokowi maju sebagai capres di 2024. Ditambah 30 persen responden yang menyatakan setuju.

"Yang tidak setuju jauh lebih banyak dibanding yang setuju atau sangat setuju, 34 persen," ucapnya.

Selain itu,  87 persen publik menolak jika presiden dipilih oleh MPR. Alasannya, presiden adalah jabatan yang bertanggung jawab ke rakyat, karena ia dipilih langsung oleh rakyat.

"Hanya 10 persen warga yang setuju atau sangat setuju agar presiden dipilih oleh MPR, dan yang tidak tahu 3 persen," ujar Sirojudin.

Ia menjelaskan, masyarakat yang menolak presiden kembali dipilih oleh MPR meningkat dari hasil survei yang digelar SMRC pada Mei 2021. Pada bulan tersebut, 85 persen responden menolak presiden dipilih oleh MPR.

SMRC melakukan survei sejak 15 hingga 21 September 2021. Jumlah responden sebanyak 1.220 yang dipilih dengan metode multistage random sampling yang diwawancarai secara tatap muka.

Toleransi kesalahan atau margin of error sebesar 3,19 persen, pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Ketua MPR Bambang Soesatyo sebelumnya dijadwalkan hadir dalam diskusi tersebut, tetapi urung hadir hingga rilis survei tersebut dimulai.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement