Senin 01 Nov 2021 20:20 WIB

Kasus Covid-19 Naik, Walkot Bandung Klaim Tetap Terkendali

Walkot terus memantau dan menganalisa terkait penyebaran kasus yang naik turun.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Vaksinator menyiapkan vaksin Covid-19 jenis Pfizer untuk disuntikkan ke warga saat Gebyar Vaksinasi Covid-19 MUI dan Baznas di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Jumat (29/10). Pemerintah Kota Bandung menyatakan program vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung untuk dosis pertama telah mencapai 92,78 persen atau 1.811.317 orang dan dosis kedua mencapai 73,98 persen atau 1.444.326 dari keseluruhan target sasaran sebanyak 1.952.352 orang. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyiapkan vaksin Covid-19 jenis Pfizer untuk disuntikkan ke warga saat Gebyar Vaksinasi Covid-19 MUI dan Baznas di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Jumat (29/10). Pemerintah Kota Bandung menyatakan program vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung untuk dosis pertama telah mencapai 92,78 persen atau 1.811.317 orang dan dosis kedua mencapai 73,98 persen atau 1.444.326 dari keseluruhan target sasaran sebanyak 1.952.352 orang. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengklaim penyebaran Covid-19 masih terkendali meski terjadi peningkatan kasus dalam beberapa hari terakhir. Pusat data informasi Covid-19 (Pusicov) Kota Bandung mencatat hingga Ahad (31/10) kemarin jumlah konfirmasi aktif sebanyak 364.

"Selama ini memang ada fluktuasi (kasus) tapi pak Ema datang kesini Ahad kemarin jam 11 melaporkan di Kota Bandung masih terkendali," ujarnya kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Senin (1/11).

Baca Juga

Ia menuturkan, pihaknya terus memantau dan menganalisa terkait penyebaran kasus Covid-19 yang naik turun. Termasuk terus memantau kondisi penyebaran Covid-19 di kalangan siswa dan guru yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM).

"PTM masih karena secara rata rata (baik). Mudah-mudahan tidak terjadi yang mengkhawatirkan," katanya.

 

Oded menyebut apabila muncuk kondisi yang mengkhawatirkan maka pihaknya akan bertindak dan berharap tidak terjadi gelombang ketiga Covid-19. Terkait kebijakan untuk memperketat kembali aktivitas masyarakat, ia mengaku akan mengacu kepada kondisi di lapangan.

Apabila diperlukan maka pihaknya akan segera melakukan pengetatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. "Kita tegas kalau butuh ketat dilakukan. Buka tutup keran biasa kalau membahayakan kita tutup lagi," katanya.

Pihaknya pun saat ini berupaya mengantisipasi potensi terjadi gelombang ke tiga Covid-19 di akhir bulan Desember. Oded mengatakan berdasarkan pengalaman tahun lalu pasca libur natal dan tahun baru terjadi kenaikan kasus Covid-19.

Pihaknya akan segera berkoordinasi dengan forum pimpinan daerah untuk menyiapkan antisipasi. "Menjelang bulan Desember itu kan ada natal tahun baru seperti tahun sebelumnya sering terjadi kenaikan pasca Desember itu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement