Kamis 11 Nov 2021 16:33 WIB

Kang Emil: Belanda Hingga Dubai Tertarik Investasi di Jabar

Glasgow akan membantu Jabar membangun Politeknik Maritim di Patimban, Subang.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil alias Kang Emil.
Foto: Dok Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil alias Kang Emil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil membawa sejumlah kerja sama hasil dari perjalanan dinas luar negeri ke Belanda, Glasgow (Skotlandia), dan Dubai pada awal November 2021, salah satunya investor asal Belanda tertarik berinvestasi dalam proyek rumah sakit dengan konsep public private partnership (PPP).

"Untuk yang di Belanda pembangunan rumah sakit. Sudah kita obrolkan insya Allah dikebut. Karena ketika Covid kita kekurangan rumah sakit dan puskesmas. Konsepnya PPP sama kayak dengan Jasa Sarana. Bedanya dulu dengan Australia sekarang dengan Belanda," kata Ridwan Kamil di Kota Bandung, Provinsi Jabar, Kamis (11/11).

Dalam lawatannya tersebut, investor asal Dubai melirik sektor pariwisata outdoor di Jabar. Kang Emil, sapaan akrabnya menyebut, berdasarkan analisis investor Dubai, Jabar memiliki objek wisata sangat lengkap.

Baca: Pemprov Jabar Dapat Pasokan 1.000 Sapi dari NTB

"Lalu yang minat luar biasa pariwisata outdoor yang dunia lagi mengemuka, contohnya glamour camping. Jabar menurut hitungan investor Dubai sangat lengkap. ada air terjun, ada pantai, gunung, sungai. Nah mereka akan datang ke jabar untuk melakukan survei," katanya.

Kang Emil menuturkan, pemerintah Glasgow juga akan membantu Jabar dalam membangun Politeknik Maritim di Patimban, Kabupaten Subang. Menurut dia, langkah itu dilakukan sebagai upaya menyiapkan sumber daya manusia menyambut hadirnya Pelabuhan Patimban.

"Lalu pembangunan universitas atau politeknik maritim itu juga merespon. Jangan sampai nanti kita telat, pembangunannya fisiknya ngebut, SDM-nya ketinggalan. saya ga mau," kata Kang Emil.

Dia menuturkan, proyek besar yang dibidik dari investor Timur Tengah adalah proyek pembangunan Metropolitan Rebana dan Jabar selatan yang telah mendapatkan kepastian hukum lewat Perpres Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan.

Baca: Ridwan Kamil Bangga Indeks Kemerdekaan Pers Jabar Naik

Kawasan Segitiga Rebana terdiri dari tujuh kota dan kabupaten, yaitu Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Subang. Dari beberapa proyek di Kawasan Rebana Metropolitan pengebangan aerocity seluas 3.000 hektar di kawasan Bandara Kertajati menjadi prioritas.

"Jadi rencana terbesar sebenarnya adalah membangun Rebana, karena kalau berhasil akan ada 13 kota baru. Akan hadir lima juta lapangan pekerjaan memberikan bonus dua sampai tiga persen pertumbuhan ekonomi. Utamanya kan aerocity segera dibangun ada 3.000 hektare," kata Kang Emil.

Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Pemprov Jabar, Dodit Ardian Pancapana mengatakan, pihaknya segera berkoordinasi dengan organisasi perangat daerah untuk menindaklanjuti semua potensi kerja sama dari hasil kunjungan ke luar negeri. Salah satunya, kata Dodit, adalah kerjasama dengan City of Glasgow College untuk merintis Politkenik Maritim.

"Untuk MoU dengan City of Glasgow College akan segera ditindaklanjuti dengan kegiatan transfer of knowledge bersama Dinas Pendidikan," ujar Dodit.

Menurut dia, Pemprov Jabar juga akan melakukan pertemuan dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab, salah satunya, Masdar terkait rencana investasi di aerocity. "Dinas teknis Jabar akan melakukan pertemuan yang membahas rencana pengembangan kawasan dan alur investasi dengan Masdar selaku calon investor," kata Dodit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement