Kamis 11 Nov 2021 20:23 WIB

Ridwan Kamil: Kenaikan Kasus Covid Jabar Masih Terkendali

Ada lima kota/kabupaten di Jawa Barat yang mengalami kenaikan kasus covid-19.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Tenaga kesehatan membawa vaksin Covid-19 di Setu Sela, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Tenaga kesehatan membawa vaksin Covid-19 di Setu Sela, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves), Luhut Binsar Pandjaitan memberikan beberapa catatan mengenai penanganan Covid-19.

Luhut yang juga Koordinator pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro darurat untuk Pulau Jawa dan Bali ini mengingatkan ada lima kota/kabupaten di Jawa Barat yang mengalami kenaikan kasus covid-19.

Baca Juga

Kemudian, menurut Ridwan Kamil, hal lain yang disoroti adalah kasus Covid-19 di sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka. Namun, Ridwan Kamil memastikan semua masih dalam kendali.

“Walaupun naiknya tidak mengkahwatirkan. Masih dalam batas (terkendali). Ada di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, kota Cirebon dan kota sukabumi. Itu akan kita cermati,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Kamis (11/11)

“Kasus di sekolah. Tidak banyak sih. Tapi kalau pakai ukuran positvity rate yang lima persen ada satu dua sekolah yang di atas lima persen,” katanya.

Menurutnya, dari sisi tracking kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, ia sebut sudah baik. Meski ada catatan yang diberikan Luhut, yakni pengetesan harus maksimal.

“Kita belum normal. (Masyarakat) harus tetap aturan,” katanya.

Diketahui, kasus positif Covid-19 di sekolah terjadi di Kota Bandung. Meski demikian, ratusan siswa dan guru yang terkonfirmasi positif Covid-19 mayoritas orang tanpa gejala dan sudah dinyatakan sembuh. Puluhan sekolah yang pembelajaran tatap muka (PTM) dihentikan, segera dibuka kembali.

Sejak beberapa waktu lalu, Pemerintah Kota Bandung melakukan swab tes acak di sekitar 213 sekolah yang menggelar PTM dengan total spesimen sebanyak kurang lebih 8.000 orang terdiri dari guru, murid dan petugas sekolah.

Dari jumlah itu, 265 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan mayoritas berstatus OTG, terdiri dari 244 siswa dan 21 orang guru. Kemudian, 54 sekolah yang menggelar PTM dihentikan sementara waktu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement