Ahad 14 Nov 2021 21:55 WIB

DPRD Bogor Minta Pansel Kaji Ulang Seleksi Dirut PDJT

Lima calon dirut PDJT bukan ahli dalam bidang transportasi.

Warga Kota Bogor mencoba bus Biskita Transpakuan dari Halte Stasiun Bogor.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Warga Kota Bogor mencoba bus Biskita Transpakuan dari Halte Stasiun Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor meminta panitia mengkaji ulang seleksi lima calon Direktur Utama BUMD Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) yang akan mengelola Biskita Trans Pakuan ke depan. Lima calon Dirut PDJT yang berhasil lolos seleksi administrasi ternyata bukan ahli dalam bidang transportasi.

Komisi II DPRD Kota Bogor Rusli Prihatevy, Ahad (14/11), mengatakan, ia tak ingin kepemimpinan di BUMD bidang transportasi di Kota Bogor ini kembali gagal seperti operasional bus Trans Pakuan yang kini sebagian besar tidak laik jalan. Menurutnya, dalam proses seleksi pimpinan Kota Bogor masih berlangsung, sejauh BUMD ini ada lima orang nama yang sudah lolos seleksi administrasi dan akan mengikuti seleksi Uji Kelayakan Kepatutan (UKK) dan mengkhawatirkan bagi DPRD.

Baca Juga

Panitia seleksi pun diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan tidak gegabah. Bahkan, Rusli mengharapkan jika kelima calon yang telah lolos administrasi namun tidak berlatar belakang ahli transportasi dapat dibatalkan oleh panitia seleksi dan dibuka proses seleksi baru.

"Perlu digarisbawahi dalam menetapkan dirut PDJT ini kiranya harus mempunyai dasar atas latar belakang bidang transportasi, ini paling penting," kata Rusli di Kota Bogor.

 

Rusli menyampaikan, pentingnya seorang ahli bidang transportasi dalam mengelola PDJT agar ke depan tidak ada lagi masalah-masalah yang muncul dalam pengelolaan perusahaan pelat merah ini seperti sebelumnya. Berbagai kebijakan dalam pengelolaan bus Transpakuan juga perlu dikelola oleh seorang pemimpin yang mengerti moda transportasi, karena tujuan direksi nanti adalah mengembalikan marwah PDJT sebagai BUMD Kota Bogor, selain memberikan kontribusi tentu menghadirkan pelayanan yang ramah dan nyaman bagi warga.

"Karena jelas PDJT hari ini tidak punya keuangan yang sehat jadi perlu nakhoda yang handal dan konsen," ujar Rusli.

Diketahui, Kota Bogor kini telah mengoperasikan moda baru bus ukuran sedang yang menggantikan bus Trans Pakuan oleh Biskita Trans Pakuan. Awal November 2021 telah ada 10 Biskita Trans Pakuan yang mengkonversi 30 angkutan kota (angkot).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement