Selasa 16 Nov 2021 16:18 WIB

Garut Masih Level 3 Akibat Data Cakupan Vaksinasi tak Masuk

Dinkes mengeklaim pada evaluasi PPKM berikutnya Garut masuk PPKM Level 2.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Agus raharjo
Pelaksanaan vaksinasi di Gedung Pendopo Garut, Ahad (25/7).
Foto: Diskominfo Garut.
Pelaksanaan vaksinasi di Gedung Pendopo Garut, Ahad (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kabupaten Garut masih harus bertahan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 pada periode 16-29 November berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) terbaru. Padahal, cakupan vaksinasi Covid-19 di daerah itu telah memenuhi target untuk bisa menerapkan PPKM Level 2.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, masih bertahannya Kabupaten Garut di Level 3 adalah karena data cakupan vaksinasi yang masuk ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih belum memenuhi target. Data cakupan vaksinasi per Ahad (14/11) malam, yang disebut telah mencapai target, tak dijadikan dasar untuk menentukan level PPKM.

Baca Juga

"Cut off datanya itu hari Sabtu (13/11), ketika cakupan vaksinasi lansia kita masih di 39,2 persen. Kita juga baru tahu kalo cut off-nya diambil Sabtu. Memang masuk akal kalau Inmendagri keluar senin, mereka kan harus mengolah juga. Tidak mungkin data Ahad malam yang diambil," kata dia saat dihubungi RepJabar, Selasa (16/11).

Alhasil, dalam Inmendagri terbaru, Kabupaten Garut masih harus menerapkan PPKM Level 3. Namun, pada evaluasi PPKM berikutnya, Kabupaten Garut dipastikan akan menerapkan PPKM Level 2.

Leli menyebutkan ihwal pelonggaran aktivitas masyarakat, Leli menyebutkan, hal itu tergantung kebijakan Bupati yang akan diterapkan oleh Bupati Garut. "Secara angka, seharusnya sudah layak masuk level 2. Namun di Inmendagri masih level 3," kata dia.

Menurut Leli, meski target 50 persen cakupan vaksinasi di Kabupaten Garut telah tercapai, percepatan tetap akan dilakukan. Sebab, Bupati Garut menargetkan cakupan vaksinasi sudah dapat mencapai 70 persen pada akhir Desember.

Namun, ia meminta petugas di lapangan juga tak terlalu memaksakan dalam proses perceatan vaksinasi. "Kita juga sudah memohon ke Bupati agar tenaga vaksinator diberi waktu istirahat, Ahad dikasih libur. Karena selama ini terus berjalan sepekan penuh. Jadi petugas jaga kondisi juga, jangan terlalu memaksakan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement