Selasa 23 Nov 2021 09:37 WIB

Kasus Covid-19 di Kota Bandung Tersisa 57 Kasus

Program vaksinasi dapat berjalan lancar dan sesuai target.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kasus Covid-19 di Kota Bandung Tersisa 57 Kasus (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Kasus Covid-19 di Kota Bandung Tersisa 57 Kasus (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Penyebaran Covid-19 di Kota Bandung menunjukkan kabar menggembirakan karena kasus aktif yang ada hanya tersisa 57. Sebelumnya kasus Covid-19 sempat mengalami kenaikan hingga ke angka 200 lebih pada bulan Oktober lalu dan cenderung menurun kembali.

Dinas Kesehatan Kota Bandung mencatat hingga Senin (22/11) kasus Covid-19 aktif hanya 57, konfirmasi meninggal dunia 1.422 kasus, konfirmasi sembuh 41.872 kasus. Total konfirmasi positif mencapai 43.351 kasus.

Sepuluh kecamatan di Kota Bandung penyumbang konfirmasi aktif Covid-19 tertinggi pun angkanya berada di bawah 10 kasus. Kecamatan Andir 7 kasus, Kecamatan Cibeunying 5 kasus, Ujung Berung 4 kasus, Cibiru 4 kasus, Kiaracondong 4 kasus, Regol 3 kasus, Mandalajati 3 kasus, Babakan Ciparay 3 kasus, Cibeunying Kaler dan Coblong 3 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara membenarkan bahwa penyebaran kasus Covid-19 terus mengalami penurunan. Ia pun berharap kondisi tersebut terus terjaga sehingga Bandung tetap aman dari penyebaran pandemi. "Betul (melandai)," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (23/11).

 

Meski sudah melandai, ia berharap masyarakat tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin. "Tetap semua waspada dalam setiap aktivitas," katanya.

Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang melandai, ia pun bersyukur sebab angka vaksinasi mengalami peningkatan.

Tercatat vaksinasi Covid-19 dosis satu sudah mencapai 1.897.489 atau 97,19 persen, sedangkan vaksin dosis kedua sebanyak 1.650.278 atau 84,53 persen. Total vaksinasi yang ditargetkan mencapai 1.952.358.

Beberapa waktu lalu, Ahyani menyebut program vaksinasi dapat berjalan lancar dan sesuai target berkat dukungan pimpinan, kolaborasi seluruh pihak, lembaga dan instansi, sosialisasi yang masif dan antusias masyarakat untuk divaksin.

"Kolaborasi berbagai pihak relawan, TNI, polri, kader, RT, RW, lurah, camat, pengusaha, asosiasi, organisasi profesi, masyarakat dan instansi pendidikan dan lainnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement