Jumat 26 Nov 2021 20:57 WIB

Cegah Varian B.1.1.529, DPR: Tutup Akses Masuk dari Afsel

Wakil Ketua DPR minta pemerintah tutup akses masuk warga dari Afsel.

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, meminta pemerintah untuk sementara waktu menutup akses masuk warga dari Afrika Selatan dan negara-negara lain yang teridentifikasi terjadi penyebaran dan penularan varian baru Covid-19 atau B.1.1.529. Hal itu untuk mencegah masuknya virus tersebut.

Sufmi juga meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera melakukan penelitian, mencari informasi dan data yang akurat perihal adanya varian virus baru atau B.1.1.529. "Saya pikir, hal ini penting untuk dilakukan sebagai upaya tindakan pencegahan, mitigasi dan melindungi rakyat Indonesia dari varian virus baru Covid-19," kata Sufmi Dasco dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (26/11).

Baca Juga

Hal itu dikatakan Dasco terkait varian baru Covid-19 yang teridentifikasi menyebar di Afsel yaitu B.1.1.529. Sufmi mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, varian baru tersebut dapat bermutasi dua kali lipat lebih banyak dari pada jumlah mutasi pada varian Delta. Menurutnya, menghadapi varian Delta saja Indonesia sudah kewalahan seperti rumah sakit penuh, para nakes kelelahan, obat-obatan susah, oksigen sulit dan berjatuhan korban meninggal yang tidak sedikit.

"Pemerintah harus mengambil langkah tegas agar varian B.1.1.529 yang katanya lebih ganas daripada varian Delta ini masuk ke negara kita," ujarnya.

Dasco menjelaskan, selain menutup sementara perjalanan dari Afrika Selatan dan negara lain yang teridentifikasi, pemerintah Indonesia juga harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Ia mencontohkan, bagi para wisatawan asal Indonesia yang kembali dari tujuan negara-negara tersebut harus dikarantina, dan dipastikan tidak teridentifikasi varian virus baru.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement