Sabtu 11 Dec 2021 15:14 WIB

Gara-gara Dimarahi Bos, Karyawan Bakar Gudang Minyak

Karyawan di Thailand membakar gudang minyak karena tak terima dimarahi bosnya

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Karyawan di Thailand membakar gudang minyak karena tak terima dimarahi bosnya. Ilustrasi.
Foto: pixabay
Karyawan di Thailand membakar gudang minyak karena tak terima dimarahi bosnya. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Seorang perempuan di Thailand diduga meledakkan gudang minyak tempatnya bekerja karena marah kepada bosnya. Pekerja bernama Sirisini atau Ann Sriya yang berusia 38 tahun itu diamankan oleh polisi.

Dikutip dari Independent, Sirisini telah dituduh menggunakan korek api untuk membakar selembar kertas sebelum melemparkannya ke wadah bahan bakar di gudang Minyak Prapakorn di Thailand. Api dengan cepat menyebar ke seluruh gedung yang digunakan untuk menyimpan ribuan liter tangki minyak. Kebakaran ini menyebabkan kerusakan senilai lebih dari 40 juta baht Thailand.

Baca Juga

Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan semburan api dan asap hitam tebal mengepul ke udara di atas gudang satu lantai di provinsi Nakhon Pathom. Rekaman CCTV menampilkan sosok yang diduga Sirisini menunjukkan seseorang berjalan ke gudang dengan selembar kertas di tangan sebelum menghilang di balik deretan kontainer di unit rak.

Api kemudian terlihat datang dari dua lokasi di belakang wadah sebelum orang itu muncul kembali dengan masih membawa kertas. Letnan Jenderal Provinsi Thanayut Wuttijarathamron mengatakan Sirisini ditangkap di rumahnya di distrik Sam Phran dan diduga kemudian mengaku melakukan pembakaran.

Karyawan itu mengatakan kepada polisi bahwa dia menyalakan api dengan marah karena bosnya telah memarahinya. Bosnya diduga mendiskusikan cara untuk meningkatkan pekerjaannya.

"Dia mengatakan majikannya mengeluh kepadanya dan menyebabkan dia stres setiap hari. Dia tidak menyangka kebakaran yang dia mulai menyebabkan tingkat kerusakan ini," kata Mayor Jenderal Chomchawin Purthananon.

Purthananon menyatakan peristiwa itu adalah kedua kalinya kebakaran terjadi di pabrik dalam beberapa bulan terakhir. "Perempuan itu telah bekerja untuk Prapakorn Oil selama sembilan tahun," ujarnya kepada Mail Online.

Lebih dari 40 mobil pemadam kebakaran menghabiskan empat jam untuk memerangi kobaran api sebelum akhirnya dapat dikendalikan. Unit operasi perlindungan lingkungan spesialis juga dikirim ke daerah itu untuk memantau kualitas air di kanal Khlong Om Yai, yang mengalir di samping gudang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement