Rabu 15 Dec 2021 13:23 WIB

JK Pastikan Kesiapan PMI Bantu Korban Gempa NTT

Gempa di Flores telah menimbulkan kerusakan lingkungan maupun rumah warga.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ilham Tirta
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla.
Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla menyampaikan duka cita atas gempa bumi yang terjadi di Pulau Flores dengan magnitudo 7,4 pada Selasa (14/12), lalu. JK mengatakan, gempa telah menimbulkan korban baik kerusakan lingkungan maupun rumah warga.

Namun, dia menjamin, PMI siap memberikan bantuan kepada korban bencana alam tersebut. "PMI akan selalu siap memberikan bantuan baik yang korbannya di Sulawesi maupun korban di Nusa Tenggara sendiri," ujar JK dalam siaran pers usai melantik pengurus wilayah DMI Provinsi Kepri di Unit Donor Darah Kota Batam, Rabu (15/12).

Baca Juga

JK mengatakan, gempa bumi NTT ini adalah bencana baru setelah meletusnya Gunung Semeru serta sejumlah bencana banjir di sejumlah daerah. JK berpandangan perlunya kerja cepat dalam menangani tersebut, baik relawan PMI maupun yang lainnya.

“Mudah-mudahan kita bisa bekerja sama dan bahu membahu menangani bencana ini bersama-sama,” kata mantan Wakil Presiden ke-10 dan 12 tersebut.

 

Terkait dengan stok darah untuk korban bencana, JK mengatakan, meski tidak semua korban membutuhkan darah, tapi PMI tetap siap memberikan bantuan jika dinilai perlu. Kesiapan tersebut akan disiapkan oleh UTD-UTD terdekat dengan lokasi bencana.

Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat tujuh orang terluka dan ratusan rumah rusak akibat gempa dengan magnitudo 7,4 yang berpusat di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12). Data tersebut disampaikan Pelaksana tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

“Hingga Selasa pukul 22.15 WIB, kami mencatat tujuh orang terluka akibat gempa bumi tersebut. Rinciannya, 6 orang merupakan warga Kabupaten Kepulauan Selayar dan 1 orang lainnya warga Kabupaten Manggarai di NTT,” kata Abdul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement