Jumat 17 Dec 2021 14:43 WIB

Antisipasi Omicron, Sukabumi Perkuat Prokes dan Vaksinasi

Cakupan vaksinasi dosis pertama Sukabumi mencapai 93.37 persen.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ilham Tirta
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga untuk mencegah penyebaran Covid-19 varian omicron (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga untuk mencegah penyebaran Covid-19 varian omicron (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi memperkuat edukasi protokol kesehatan dan vaksinasi dosis lengkap. Langkah ini sebagai skema penanganan kasus Covid-19 varian Omicron yang mulai terdeteksi di Indonesia.

Selain itu, Kota Sukabumi memperkuat penelusuran riwayat perjalanan dan cycle threshold value dari pasien yang positif Covid. '' Tidak ada perbedaan antara penanganan kasus Covid biasa dengan varian baru omicron,'' ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Lulis Delawati, Jumat (17/12).

Baca Juga

Lulis mendorong penerapan prokes seperti memakai masker dan vaksinasi dosis lengkap tetap harus dilakukan. Namun, bila ditemukan warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan riwayat perjalanan ke luar negeri atau daerah yang ada kasus omicron dan CT value pasien tersebut rendah maka sampelnya akan dikirim ke Balai Laboratorium Kesehatan Jawa Barat atau ke Badan Litbangkes.

Dalam artian, lanjut Lulis, ketika CT PCR-nya rendah atau ada kecurigaan ke varian omicron, maka sampelnya akan dikirim untuk whole genome sequencing di BLK Jawa Barat atau ke Litbangkes. Ia mengatakan, whole genome sequencing merupakan upaya mengetahui penyebaran mutasi virus SARS-Cov2 atau Covid-19.

Sedangkan CT value adalah banyaknya jumlah siklus yang dihasilkan dalam mencari materi genetik virus dari sampel lendir atau hasil swab pasien Covid-19. Di mana angka hasil CT value berbanding terbalik dengan konsentrasi genetik virus.

Lulis mengungkapkan, jika hasil sampel pasien tersebut sudah dari BLK Jawa Barat atau Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, dilakukan penanganan sesuai prosedur yang selama ini berjalan. Terutama tracing, testing, treatment, termasuk isolasi.

Ketika ditemukan kasus, lanjut Lulis, pihaknya meminta masyarakat tetap tidak panik. Ia mengimbau warga Kota Sukabumi untuk tidak bepergian ke luar negeri atau daerah yang menemukan varian omicron.

Di sisi lain, vaksinasi Covid-19 terus digencarkan kepada warga yang belum divaksinasi baik dosis satu dan dua. Di mana saat ini cakupan vaksinasi dosis satu mencapai sekitar 93.37 persen.

Sehingga hanya tersisa sekitar 6.63 persen warga Kota Sukabumi yang belum divaksinasi dosis satu. Total sasaran vaksinasi di Kota Sukabumi sebanyak 269.834 orang.

''Kami mendorong warga untuk disiplin menjaga prokes terutama memakai masker,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement