Selasa 28 Dec 2021 14:45 WIB

Antisipasi Gelombang Ketiga, Pemkot Bogor Tambah Bed Isolasi

Jika terjadi lonjakan akan disiagakan 1.300 bed lagi. Rumah sakit lapangan juga siaga

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Anggota Satpol PP Kota Bogor bersiap mengangkat tabung gas oksigen untuk RS Lapangan Kota Bogor di Posko Logistik PPKM Darurat, Gedung Wanita, Kota Bogor, Jawa Barat.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Anggota Satpol PP Kota Bogor bersiap mengangkat tabung gas oksigen untuk RS Lapangan Kota Bogor di Posko Logistik PPKM Darurat, Gedung Wanita, Kota Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menanggapi arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), untuk mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19, Omicron. Saat ini, Pemkot Bogor menyiagakan 1.300 bed atau tempat tidur isolasi Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menjelaskan untuk mengantisipasi penyebaran varian baru, Pemkot Bogor meminta perpanjangan kesepakatan dengan Kepala Pusdiklat Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Ciawi, Kabupaten Bogor hingga Maret 2022.

Baca Juga

Fasilitas isolasi IPB University juga akan diaktifkan kembali setelah sebelumnya dinonaktifkan selama dua bulan. “Kapasitas rumah sakit 504 bed, tetapi sesuai komitmen jika terjadi lonjakan akan disiagakan sampai 1.300 bed lagi. Rumah sakit lapangan juga akan disiagakan,” ujar Retno, Selasa (28/12).

Lebih lanjut, Retno memaparkan, kapasitas tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 Kota Bogor ada di angka 2,5 persen. Kendati demikian, ia mendapat arahan dari Wali Kota Bogor, agar semua tetap waspada dan menyiagakan 3T (tracing, testing, treatment), serta menyiapkan fasilitas rumah sakit maupun fasilitas isolasi.

“Semua tetap siaga dan waspada. Edukasi prokes ke masyarakat terus dilakukan, disiplin prokes tetap yang utama karena itu yang menjadi tameng,” kata Retno.

Ia menambahkan, capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Bogor saat ini mencapai 96,61. Sedangkan vaksinasi anak-anak usia 6-11 tahun, per 26 Desember 2021 sudah mencapai 52 persen. Capaian vaksinasi tersebut juga dicapai berkst bantuan TNI-Polri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement