Rabu 05 Jan 2022 09:53 WIB

Kronologi Polisi Tembak Mati Terduga Bandar Narkoba di Tangsel

Polisi mengeklaim tindakan itu dilakukan karena ada perlawanan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Mas Alamil Huda
Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap dan menembak dua orang berinisial HS dan RN terduga bandar narkoba jenis sabu di Permata Pamulang, Jalan Puspitek Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (4/1) sore WIB. Foto: Ilustrasi Penangkapan Bandar Narkoba
Foto: Foto : MgRol_94
Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap dan menembak dua orang berinisial HS dan RN terduga bandar narkoba jenis sabu di Permata Pamulang, Jalan Puspitek Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (4/1) sore WIB. Foto: Ilustrasi Penangkapan Bandar Narkoba

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap dan menembak dua orang berinisial HS dan RN terduga bandar narkoba jenis sabu di Permata Pamulang, Jalan Puspitek Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (4/1) sore WIB. Polisi mengeklaim tindakan itu dilakukan karena ada perlawanan dari dua terduga bandar narkoba tersebut.

"Ada perlawanan. Jadi sudah kejar-kejar dari (perempatan) Viktor sampai Unpam (Universitas Pamulang) sini. Ditembak satu meninggal di jalan, satu tembakan di kaki," Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mukti Juharsa, saat dikonfirmasi, Selasa (4/1).

Baca Juga

Menurut Mukti, dua terduga bandar narkoba itu sempat menabrak pengendara lain saat berupaya melarikan diri dari kejaran petugas. Bahkan seorang perempuan ditabraknya hingga kakinya tergilas. Kemudian juga menabrak mobil hingga rusak parah di bagian belakang. Ia menyampaikan pihaknya menanggung semua kerugian akibat penangkapan itu.

"Semua biaya bengkel, biaya pengobatan nanti kami yang handle semua. Karena ini kan penangkapan pelaku narkoba, dan yang melakukan penabrakan bukan kita tapi pelaku narkoba itu sendiri," ungkap Mukti.

Lebih lanjut, kata Mukti, selain mengamankan terduga bandar narkoba itu, pihaknya juga menyita barang bukti berupa empat kilogram sabu dari China dari penangkapan tersebut. Namun Mukti tidak menjelaskan secara rinci jaringan mana kedua terduga bandar narkoba tersebut. Ia hanya memastikan bahwa barang haram tersebut dari negara Tirai Bambu. 

"Sudah target makanya anggota membuntuti, barang bukti empat kilogram (narkoba) dari China. Ini kan barang dari China, sabu-sabu, dan ini masih kita dalami," jelas Mukti.

 

Kronologis penggerebekan

Dalam video pendek yang diterima Republika.co.id, seorang perempuan menceritakan kronologis penggerebekan dua terduga bandar narkoba tersebut. Ia mengaku mobilnya secara tiba-tiba ditabrak dari belakang oleh kendaraan milik dua terduga bandar narkoba itu. Kemudian dia juga juga mengaku mendengar suara tembakan di lokasi. 

"Jadi kronologisnya waktu saya mau keluar rumah tiba-tiba mobil saya ditabrak dari belakang. Setelah itu terdengar suara tembakan sekitar dua hingga tiga kali," jelasnya dalam video pendek itu.

Dalam video itu, dia mengapresiasi langkah kepolisian. Menurutnya, pihak Ditnarkoba Polda Metro Jaya bertanggung jawab dalam proses perbaikan mobilnya tersebut. Mengingat kendaraan miliknya mengalami kerusakan parah di bagian belakangnya.

"Dari Pak Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Pak Mukti, terima kasih atas kerja samanya, terima kasih atas tanggung jawabnya membantu perbaikan mobil saya yang ditabrak," katanya.

Baca juga : BPBD DIY Pastikan Alat Peringatan Dini Bencana Berfungsi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement